INDOPOS.CO.ID – Washington meminta orang Amerika yang bepergian ke atau tinggal di Rusia untuk segera meninggalkan negara itu setelah penangkapan koresponden Wall Street Journal (WSJ) Evan Gershkovich.
Sementara Moskow mengatakan dia (Gershkovich) tertangkap basah mencoba mendapatkan rahasia negara.
Amerika Serikat (AS) mengutuk penangkapan itu sebagai serangan terhadap kebebasan pers.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington sangat prihatin tentang perkembangan tersebut.
“Kami mengutuk upaya Kremlin yang terus menerus untuk mengintimidasi, menindas, dan menghukum jurnalis dan suara masyarakat sipil,” kata Blinken seperti dilansir rt.com, Jumat (31/3/2023).
“Kami mengulangi peringatan keras kami tentang bahaya yang ditimbulkan terhadap warga AS di dalam Federasi Rusia. Warga negara AS yang tinggal atau bepergian di Rusia harus segera tinggalkan Rusia,” kata diplomat tinggi itu dalam sebuah pernyataan.
Pesan serupa disampaikan oleh Gedung Putih. Sekretaris Pers Karine Jean-Pierre menyatakan penargetan warga Amerika oleh pemerintah Rusia tidak dapat diterima.
“Kami juga mengutuk penargetan dan penindasan pemerintah Rusia terhadap jurnalis dan kebebasan pers,” tambahnya.
Dia mendesak orang Amerika untuk mengindahkan peringatan pemerintah AS untuk tidak bepergian ke Rusia atau pergi jika mereka sudah berada di negara itu.
Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby menjelaskan, Washington sebenarnya tidak meminta semua orang Amerika untuk benar-benar meninggalkan Rusia dan tidak mendorong media berita untuk menarik koresponden mereka dari negara tersebut.
Gershkovich, seorang koresponden WSJ yang meliput berita dari Rusia, Ukraina, dan bekas Uni Soviet, ditahan di kota Ekaterinburg karena dicurigai melakukan spionase.
Hal itu diumumkan Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) pada Kamis (30/3/2023).
Menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, jurnalis itu tertangkap basah saat mencoba mendapatkan rahasia negara Rusia. (dam)