Tanah Air

disway senin

INDOPOS.CO.ID – Semua gubernur –Anda sudah tahu­– diminta membawa tanah dan air dari provinsi masing-masing.

Senin atau hari ini (14/3/2022) mereka diundang berkumpul di lokasi ibu kota baru Indonesia. Di tengah hutan. Sekitar 50 Km dari Balikpapan, Kaltim.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, membawa air dari dua lokasi: dari sumur rumah Ibu Fatmawati Soekarno dan dari sebuah danau bernama “Danau Dendam Tak Sudah”. Sedang tanahnya diambil dari halaman Balai Raya –rumah dinas gubernur. Ini bukan sembarang rumah dinas. Inilah rumah dinas yang dibangun di zaman penjajahan Inggris. Sir Thomas Raffles pernah tinggal di Balai Raya.

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman, membawa air dari sumur Masjid tertua di Gowa: Masjid Tua Katangka di Gowa. Sedang tanahnya dari tiga kerajaan yang pernah jaya di Sulsel.

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang membawa air sungai Kayan dan air dari dataran tinggi Krayan. Kayan adalah sungai terbesar di Kaltara. Yang bermuara di dekat Tarakan. Krayan adalah kecamatan di perbatasan dengan Sarawak, Malaysia.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa membawa tanah dari lokasi kerajaan Majapahit. Airnya dari tujuh sumber kehidupan.

Majapahit adalah pemersatu Nusantara di masa lalu –dengan sumpah Palapa Mahapatih Gadjah Mada.

Perkiraan saya meleset: saya pikir Gubernur Jatim akan membawa tanah dari Bubat –yang menimbulkan dendam permusuhan antara Pajajaran dan Majapahit.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah membawa tanah dari Tambora dan air dari Narmada. Tambora di Sumbawa. Narmada di puncak Gunung Rinjani, Lombok. Dua pulau beda etnis itu disatukan di IKN. Tambora adalah gunung yang ketika meledak menggemparkan dunia. Abunya sampai New York, Amerika Serikat (AS). Air Narmada dipercaya bisa bikin awet muda. Kini sudah ada air dalam kemasan dengan merek Narmada.

Pokoknya, para gubernur saling mencari alasan filosofis di balik sumber air dan tanah itu.

Presiden akan menempatkan campuran tanah dan air dari seluruh Indonesia itu di satu kendi besar. Kendi itu ditempatkan di ibu kota baru –sebagai lambang persatuan seluruh Nusantara.

Sebuah kemah didirikan di tengah hutan itu. Tendanya permanen. Akan bisa dipakai acara-acara serupa berikutnya.

Presiden bermalam di tenda itu nanti malam. Hanya lima gubernur yang diajak serta bermalam di tenda. Yakni semua gubernur dari Pulau Kalimantan. Selebihnya cari tempat bermalam di Balikpapan.

Hanya 31 gubernur yang hadir sendiri. Dua gubernur lainnya mewakilkan ke wakil gubernur: Gorontalo dan Bangka Belitung (Babel). Gubernur Gorontalo, konon, lagi di Makassar. Gubernur Babel, tidak berhasil saya hubungi.

Saya belum pernah ke lokasi itu. Tapi saya tahu arah ke sana. Saya begitu sering melintas di jalan raya dari Balikpapan ke Samarinda. Setelah 30 km dari Balikpapan ada jalan bercabang. Kalau lurus ke Samarinda. Kalau belok kiri ke lokasi baru ibu kota Indonesia.

Meski masuk wilayah Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU) lokasi IKN ini berdekatan dengan wilayah kabupaten Kutai Kartanegara. Kampung istri saya, Los Kulu, tidak jauh dari IKN –namun tidak ada jalan menuju IKN.

Kini sudah ada jalan tol dari Balikpapan ke Samarinda. Sudah ada exit di jalan tol itu untuk menuju IKN. Posisi jalan tol memang nyaris sejajar dengan jalan lama. Dengan demikian IKN tidak perlu membangun bandara baru. Ujung jalan tol itu dekat sekali dengan bandara Balikpapan.

Jadilah barang itu. Suara-suara yang menentang pembangunan IKN memang masih sering terbaca. Tapi sudah pasti akan diabaikan. Acara hari ini seperti deklarasi bulat: IKN pasti jadi.

Pimpinan IKN pun sudah ditetapkan: Bambang Susantono. Ia akan sangat mampu mengemban tugas itu. Saya tahu kapasitasnya. Saya sering diskusi dengan Pak Bambang ketika beliau menjabat wakil Menteri PUPR –di zaman Presiden SBY. Saya sering merayunya: agar mencabut izin-izin jalan tol yang tidak segera dikerjakan. “Begitu hari ini izin dicabut, besoknya BUMN membangunnya,” ujar saya, beberapa kali.

Ia setuju dengan keinginan saya itu. Tapi jabatan ”wakil” tidak memungkinkannya melakukan itu. Kini ia menjabat ”kepala” –otorita IKN. Ia punya kapasitas untuk itu.

Presiden Jokowi ternyata punya kemauan yang sangat keras. Tujuan harus dicapai. Uang bisa dicari. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Malam Kepahiang

Amat Kaselanovic

Baju kaus Disway “Anda sudah tahu” lebih menarik perhatian saya daripada baju kuning di sebelahnya. Good morning selamat pagi / Baju kuning kekasih hati. Good morning selamat pagi / Baju kuning tentu dah mandi. Good morning selamat pagi / Baju kuning menarik sekali. Good morning selamat pagi / Baju kuning pujaan hati. Upssss Kokok ayam waktunya pagi / Baju hitam dah aki-aki *Kabooooor

Kliwon

Maap nanya.., apa betul mabuk perjalanan & mabuk kepayang itu salah satu aktifitas mabuk yg tidak diharamkan. Terima kasih atas pentjerahannya.

Rikiplik

Harus ada solusinya atas jabatan yg kosong kayak gini. Jgan dibiarkan berlama2.. Kasian yg PLH, kerjaan dobel2, kewenangan terbatas, ga bisa ambil keputusan strategis, gajine ora mundak..

Aryo Mbediun

#27 Malam Kepahiang Ada ceria Saat reuni keluarga Ada bahagia Saat di Baturaja Ada kingstone di Baturaja Ada New Rock di Karanganyar Ada Newyorkarto di anda sudah tahu Perjalanan panjang Tanpa makan-makan Bagai sinetron Yg pemainnya tak pernah mandi Bagai film James Bond Tak kelihatan dia makan Cuma minum Shaken not stern Atau memang begitu Kisah sedih di Bengkulu Ketupatnya bikin ngilu Antara Lampung hingga Palembang Tak terkisah para gajah Satria berbelalai Yg tercerita malah Beruang merah Yang lagi berburu rush Wahai pasukan anda sudah tahu Selamat berhari minggu

Iskandar Micah

Salam sehat Abah… Mohon maaf koreksi, sepengetahuan saya akses pintu keluar tolnya adalah TERBANGGI BESAR bukan BARAT, ini jalur favorit saya kalau hendak ke Curup, kota kecil nan sejuk, tempat saya menitipkan anak saya sekolah di SMAN 1 Curup. Sangat terasa perkembangan kemajuan kotanya, pelan tapi pasti, dibandingkan dengan kota kelahiran saya, Pandeglang, yang hanya 1.5 jam dari Jakarta, yang kalau diperhatikan kotanya segitu gitu aja. Abah dan jama’ah Disway sudah tahu, padahal Pandeglang adalah salah satu tempatnya wisata religi (ziarah) karena banyak makam para wali. Di Bengkulu jangan lupa makan sayur Rotan muda yaa Bah, makanan (gule) khas Padang Guci. .. Maknyus Bah.

Amat Kaselanovic

Pak Hariyanto perusuh Disway ya Om Jo. Soalnya mata beliau lebih tajam daripada mata saya. Saya agak kurang jelas membaca tulisan di foto baju, makanya perlu nge-zoom dulu. Itu pun kadang masih terlihat samar tulisannya. Xixixixixixixi

Leong Putu

Terpaksa buka Disway lewat web. Mata saya sedikit ada gangguan. Kurang jelas melihat yang warna kuning tersebut. Kalau lewat web bisa di zoom. Saya kira yang warna kuning itu Banner iklan jamu. Ternyata iklan susu…. Makanya mata saya langsung seger.

Disway 17087049 Rijal

Dua bulan lalu, kami sekeluarga dari Jambi pulkam ke tempat istri di trans subur, muara rupit, Kab Musi Rawas Utara. Lanjut liburan ke pantai Bengkulu. Benar kata Abah. Jalan dari Curup apalagi masuk Kepahiang, jalannya bikin mabuk kepayang. Di bandingkan dengan Kerinci, lebih nyaman ke Kerinci, jalan nya lebih lebar aman dan nyaman. Salam Sehat untuk Abah selalu.

Mirza Mirwan

Sejauh yg. saya perhatikan, sejak kemunculan Teh CuNur tak pernah ada komentar Teteh yg. berpotensi menyinggung pembaca lain. Tetapi bila benar Teteh mau undur diri — tak lagi menulis komentar — itu baik juga. Saya sendiri juga kadang libur, bisa seminggu, bisa sebulan, bisa beberapa bulan. Tergantung kesibukan saya. Teteh sepertinya membaca semua komentar. Kalau saya membacanya secara acak. Karena sudah hafal siapa komentarnya seperti apa. Yang biasa komentar sampah, pasti saya lewati. Masih mending komentar yang sebenarnya “meaningless” tetapi cukup menghibur. Itu masih saya baca. Harapan saya, sih, Teteh masih menulis komentar sesekali. Kalaupun tidak, ya, nggak pa-pa. Fokus pada pekerjaan dan keluarga memang lebih baik, kok. Kiranya Allah selalu memberkati Teteh sekelarga. Aamiin.

Er Gham

Tahun 2010 saya pernah mampir ke Baturaja. Sopir kantor sudah ketar ketir dan mengingatkan agar jam 4 sore sudah berangkat kembali dari Baturaja ke Palembang. Tapi sampai jam 4.30 sore, kami belum berangkat juga. Sopirnya semakin khawatir. Dia merokok terus menerus. Orang cabang juga sudah minta kami menginap saja semalam di Baturaja. Akhirnya sore jam 5 kurang kami berangkat. Sopirnya bawa mobil seperti kesetanan. Padahal tidak semua jalan mulus. Anda seperti mengikuti rally melewati perkebunan. Apalagi jalan begitu gelap saat melintasi kebun karet. Tidak satupun mobil ada dari arah Prabumulih ke Batujajar. Di tengah jalan, kami menemui 1 mobil yang juga bergerak seperti kesetanan. Tapi bisa kami dekati dan akhirnya seperti konvoy 2 mobil karena begitu berdekatan. Jalan begitu sepi. Sampai di Prabumulih, sopir mulai tenang. Saya baru tahu ternyata jalur itu memang rawan saat itu.

Ki Mertani

Baturaja; kingstone. Prabumulih: kingback. Pagaralam; naturegate

Liam

Bagi saya, perang ini meneguhkan salah satu sifat manusia yang kalau berlebihan , bikin masalah ; mengantisipasi masa depan. Duo Putin Zelensky terlalu larut dalam hitungan masa depan, proyeksi pikiran mereka sendiri akan masa yang akan datang, sehingga mereka terjun dalam perbuatan merusak diri. Ungkapan kaum bijak yang saya baca : “jangan mengantisipasi masa depan, jangan menambat fokus ke masa lalu . Karena “saat”ini hanya sekali kau alami, nikmatilah. There is a saying: yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is called the “present.” ― Kung Fu Panda.

Azza Lutfi

Mohon maaf ini Pak Dahlan ikut koment diluar tahta emp4t, tertarik dgn rute yg dipilih untuk Baturaja-Bengkulu via Lubuk Linggau, menurut saya wajar sampai Curup Abah sudah kelelahan karena rute tersebut bukan rute lazimnya rute yg ditempuh bila dari Lahat ke Bengkulu, itu adalah rute lintas tengah untuk ke Sumbar dan seterusnya, sehingga memutar jauh, seharusnya Abah lewat via Lahat-Pagar Alam-Kepahiang -Bengkulu atau dari Lahat-Tebing Tinggi-Kepahiang-Bengkulu, tidak via Lahat-Tebingtinggi-Lubuk Linggau-Curup-Kepahiang-Bengkulu dan juga bis AKAP Palembang-Bengkulu semua lewat Kota Pagar Alam dst…

Liam

Sumatra, tanah Andalas . Saya penggemar dan bekas pengoleksi serial karya Bastian Tito. Wiro Sableng yang terkenal. Ada bagian seri yang khusus cerita tentang petualangan Wiro di Tanah Andalas, Sumatra jaman kuno. Begitu kaya imajinasi Pak Bastian, Andalas di paparkan sebagai tanah mistis, yang medebarkan. Oh iya, mau tanya Wiro Sableng itu dari kostumnya. Orang Jawa Timur, Tengah, Atau Barat?

Exit mobile version