Pengkhianat Burung

Pengkhianat Burung - disway sabtu - www.indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Terbukti melanggar konstitusi tapi ya hanya begitu saja. Putusan wakil ketua DPR Pakistan itu akhirnya dinyatakan tidak berlaku –melanggar konstitusi. Tapi tidak ada hukuman pidana untuknya. Atau belum.

Yang membatalkan putusan wakil ketua DPR itu Mahkamah Agung Pakistan. Dengan suara bulat. Lima hakim agung –seluruh hakim agung menjadi majelis persidangan– berpendapat sama: berarti Perdana Menteri Imran Khan kalah –untuk sementara. Tapi tetap menjadi perdana menteri.

Hari itu, Kamis pekan lalu, Wakil Ketua DPR Qasim Suri memimpin sidang pleno. Acaranya: pemungutan suara atas mosi tidak percaya yang diusulkan oposisi.

Oposisi sudah mengantongi tanda tangan lebih 280 anggota DPR: setuju agar perdana menteri dilengserkan. Berarti sudah melebihi 271 –separo kursi DPR. Hari itu, mestinya, Imran Khan langsung kehilangan kedudukan.

Tapi Qasim Suri membuka sidang dengan membaca keputusan pimpinan DPR: pemungutan suara tidak bisa dilaksanakan. Alasannya: perdana menteri sudah menulis surat ke presiden untuk membubarkan DPR.

Begitu selesai membacakan putusan itu Qasim langsung menutup sidang. Lalu meninggalkan tempat.

Oposisi mempersoalkan itu: tugas pimpinan sidang adalah memimpin sidang sesuai dengan acara. Bukan membuat keputusan. “Pimpinan sidang tidak boleh membuat keputusan. Itu melanggar konstitusi,” ujar oposisi.

Mereka pun ke Mahkamah Agung. Dua hari kemudian MA sudah mulai bersidang. Lima hari kemudian putusan sudah diucapkan: yang diputuskan oleh wakil ketua DPR itu harus diabaikan.

Putusan lainnya: Imran Khan masih tetap perdana menteri. DPR tetap eksis. Pimpinan DPR tetap berfungsi.

Dalam proses sidang itu diketahui bahwa yang dibaca Qasim itu adalah tulisan ketua DPR –satu partai dengan Qasim. Yakni partai PTI –Pakistan Tehreek-e-Insaf.

Qasim kini jadi tokoh politik top di Pakistan. Dibicarakan secara luas: karena keberaniannya memimpin sidang dengan cara seperti itu.

Ia berumur 53 tahun. Asal Balochistan yang –Anda sudah tahu– sangat gersang. Provinsi ini luas sekali. Mulai dari berbatasan Afghanistan di utara sampai pelabuhan Tiongkok di Gwardar, di Samudera Hindia.

Qasim lulusan ilmu politik dan hubungan internasional dari University of Balochistan. Dapil-nya Quitta –ibu kota provinsi. Qasim dua kali jadi caleg. Yang pertama gagal. Hanya dapat 16.000 suara. Pemilu berikutnya ia berhasil. Ia mendapat 25.000 suara –cukup untuk satu kursi DPR.

Di pemilihan wakil ketua DPR, Qasim mengalahkan calon satu partai dengannya.

Qasim dari suku Pashtun –nama lengkapnya Qasim Khan Suri. Ia berani melawan siapa pun yang mengecamnya sebagai ”pengkhianat konstitusi”.

Kebetulan salah satu partai oposisi juga baru saja punya ”penyakit”. Bulan lalu: satu wartawan mati di dalam sekapan politisi partai oposisi itu.

Sang wartawan disekap di sebuah rumah. Itu karena si wartawan mempersoalkan izin orang-orang dari Arab yang lagi berburu burung houbara di taman nasional.

Wartawan itu lantas dibawa ke salah satu rumah kader partai. Disekap. Dihajar. Meninggal. Diketahui politisi dari partai oposisi yang mendalangi semua itu.

Istri sang wartawan mengadukan kejadian itu. Tiga hari kemudian sang istri ketakutan. Ibu dua anak itu sampai mencabut laporannyi. “Kami sudah ikhlas,” katanyi. “Kami harus melindungi anak-anak kami,” tambahnyi.

Pakistan memang mengizinkan orang-orang dari Arab Saudi, UEA, dan Qatar untuk berburu houbara. Termasuk keluarga kerajaan Arab.

Perburuan itu hanya bisa dilakukan bulan Januari, Februari, dan Maret.

Di bulan-bulan seperti itu kabilah besar burung houbara memang terbang ke Pakistan. Cari tempat hangat. Mereka terbang dari benua Utara yang lagi musim salju. Itu sudah terjadi sejak zaman dulu.

Maka saling hujat, kini terjadi di antara politisi di Pakistan. Pasti akan lebih ramai di hari-hari berikutnya.

Mereka juga saling demo. Saya sering membaca seruan demo dari partai politik. Waktu demo yang ditetapkan: habis salat isya. Rupanya menyesuaikan dengan bulan puasa. Demo harus malam hari. Waktunya hanya disebut ”habis salat isya”. Bukan ”habis tarawih”.

Dalam demo-demo itu Imran Khan menegaskan: para pengkhianat partai tidak akan bisa jadi caleg lagi.

Imran juga selalu mengungkapkan kemelut sekarang ini didalangi oleh Amerika. Ia menyebut nama Donald Lu. Ia wakil Menlu Amerika urusan Asia Selatan. Donald Lu dianggap melakukan kontak-kontak politik dengan mereka yang memprakarsai mosi tidak percaya.

Tapi putusan Mahkamah Agung itu sendiri belum akan membuat semuanya jelas. Apakah harus segera Pemilu. Kan DPR masih eksis. Atau masih menunggu mosi tidak percaya berikutnya. Yang oposisi belum tentu masih akan berhasil. Bisa saja di antara yang dulu membelot dari Imran Khan sudah masuk angin.

Setidaknya heboh-heboh politik ini telah membuat sebagian orang melupakan kenaikan harga-harga di sana.

Karena harga-harga naik politik kisruh. Karena kisruh mereka lupa kalau harga-harga naik. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul: Solar, Curah

Lagarenze Lagarenze

Orangnya keren, tulisannya keren, medianya keren, tapi kok iklan-iklannya kayak koran lampu merah….

ALTEZZA EXEL

Saya masih setia dengan pertamax.. tapi untuk motor.. Klo mobil, saya blum ngisi bensin lagi. hihihi

Yuppi Apriamin

Sebagai Presiden Disway apakah Abah DI tidak memiliki kekuasaan untuk menolak memasang iklan dari m*id? Sebagai rakyat, sungguh sy merasa kurang sreg. Tks.

monalisa heryani

Semoga nanti pulkam, stok bbm lancar, du trans jawa maupun trans sumatera. Mudik kali ini pasti ramai, trus tiba2 stok bbm kosong, bisa horor jadinya. Jd teringat travedi brexit. Tol bagus, tp stok bbm kosong, sama aja bohong. Ohya, disway yang cukup menambah wawasan, tapi kl iklannya menyebalkan, mgkn berpikir ulang utk melihat disway lg

Rank Bukik

Melihat panjangnya antrian minyak goreng di negeri wakanda, seorang wartawan mewawancarai Ketua Partai pendukung pemerintah. – Wartawan : Sepertinya klaim bahwa pengangguran sudah turun di negeri ini tidak terbukti, lihat panjangnya antrian yg mengular untuk minyak goreng . Apakah mereka tidak bekerja atau berusaha, komentar bapak? + Ketua Partai : Siapa bilang mereka pengangguran, yg antri itu punya usaha dan karyawan. Sekarang kan semuanya sudah online, anda saja yang tidak tahu… – Wartawan : Memangnya apa saja kerja mereka pak? + Ketua Partai : Yang usaha online itu tiktoker dan youtuber. – Wartawan : Kalau yg karyawan? + Ketua Partai : Admin di group WA

siklusnya selalu sama.. 1. oposisi dilemahkan, kuasai dpr. 2. kritik rakyat dibungkam (dulu dgn Aparat, skr dgn buzzer) + penangkapan para garis keras. 3. media dibungkam / dikuasai… 4. tdk ada kritik, tdk ada kontrol. 5. berlakulah ketidakadilan. 6. buruklah ekonomi. 7. rakyat antri bahan pokok. 8. mahasiswa demo. 9. kerusuhan & krisis 10. keadaan darurat. 11. ganti penguasa. indonesia di fase 8 skr. srilanka di fase 10. kekuasaan membuat mabuk, sejarah tdk menjadi pelajaran

Aji Bayu

Dah saya baca artikelnya. Dah saya pahami, ternyata solar curah itu bukan produk desa curah. By the way, Kecamatan Selo di selangkangan Merapi dan Merbabu itu berarti Boyolali itu menghadap kemana yaa…?? Kekekwkwke

Sabrina Cantiq

3 hari yg lalu saya melihat bisnis unik di Madiun. Minyak goreng dijual 250 ml dalam plastik. Pembelinya bakul nasi goreng gerobak. Penjual migor eceran senang dan penjual nasgor happy, baginya dng Ro5rb dah bisa jualan nasgor beberapa porsi. Tapi saya baru sadari ternyata minyak goreng 250ml plastikan itu adalah minyak goreng curah. Dari 14rb diecer jadi 20rb. Mestinya hal2 seperti ini diantisipasi, ya ndak boleh harusnya. Tapi harus disadari kadang rakyat kecil juga licik dengan sesamanya, menaikan harga sesukanya, contohnya migor curah eceran itu. Inilah Indonesia Hebat itu, yg kecil licik dan yg besar santun tapi menyengsarakan.

Teguh Wibowo

Ada pepatah Jepang “Karena satu paku terlepas maka tapal kuda lepas, karena tapal kuda lepas kuda tidak bisa berlari, karena kuda tidak bisa berlari maka pesan tidak dapat terkirim, dan karena pesan tidak terkirim maka kalah dalam perang”.

oyong mantep

“solar curah” hari ini ternyata menyisipkan jeritan (Admin Disway) untuk kembali beriklan, sulit untuk dapat sebersih “planetarium walisongo” ada apa gerangan? semoga hanya terlupa memindahkan baris perintahnya kebawah komentar

Agustinus Marampa

Lagi lagi dan lagi, selama peluang mafia di Indonesia masih bisa leluasa ya itu anda sudah TAHU, mungkin sudah mendesak untuk Pak Dahlan saja yang turun tangan, kalau bisa dikaji kemungkinan untuk mendesak menggunakan system EKONOMI komunis (bukan faham komunis) agar keperluan masyarakat yang pokok tidak diganggu oleh siapapun, karena Dikuasai oleh Negara seluruhnya mulai dari bahan baku ,produksi Industri maupun distribusinya.

bagus aryo sutikno

Marilah kita berharap yg terbaik. Setelah krisis minyak goreng dilanjut krisis minyak solar, SEMOGA rakyat Indonesia jadi tertib saat antri. Agar saat krisis terigu datang dah pada siapp.

Martin Martono

Minyak goreng naik harga kasih blt Nanti kalau gula pasir mahal, bisa jadi akan ada blt lagi. Kalau telur harganya mahal bisa juga dicanangkan blt. BLT….

Johannes Kitono

Saat ini mau ikut komentar di Disway perlu perjuangan tinggi, seperti lansia usia 70 th nikah dengan perawan ting ting usia 18 th.Aki aki tanpa rekayasa viagra , jamu Arab atau Madura pasti tak berdaya. Angan angan dan harapan ingin naik kuda binal bisa jadi malapetaka.Mati jantungan diatas pelana. Wow jadi melebar untuk menggambarkan betapa rumitnya proses untuk ikut komentar sampai Aki tua vs Perawan. Akhirnya bisa masuk komentar dan penetrasipun sukses dengan happy ending juga.Puas dan lega seperti supir yang masih kebagian Solar Curah setelah antri 3 hari.

Johannes Kitono

Solar untuk daerah luar Jawa memang selalu ada masalah terutama di daerah Kalbar bukan hanya pada masa perang Rusia vs Ukrainia saja. Pemilik mobil diesel disana yang tinggal di Pintu Lintas Batas Entikong sering mengisi BBM Solar di Tebedu, kota kecil di Sarawak dekat Entikong. Disana lebih terjamin mutu dan tidak perlu antri. Silahkan isi sendiri dan bayar di kasir.Saat ini dengan naiknya harga BBM dunia Solar di Malaysia pasti lebih mahal dari Solar Subsidi Pertamina.Jadi lebih baik pakai mobil BBM non Solar di daerah Kalbar sehingga terhindar dari antri.

Exit mobile version