Minggu, 24 September 2023
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home DIsway

Siapa Membunuh Putri (4)

Redaktur Juni Armanto
Rabu, 7 September 2022 - 08:05
di kanal DIsway
Siapa Membunuh Putri (4) - disway rabu - www.indopos.co.id
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Hasan Aspahani

INDOPOS.CO.ID – ”Hei, Dur. Selamat, ya…,” kata Bang Ado, berdiri menyalami dan memberi selamat pada saya. Bang Ado, kurang lebih seusia Bang Eel.

BacaJuga

Tumbuh Impresif, Fee-Based Income BRI Capai Double Digit

Zaitun Simanullang

Sebelum menjadi GM dia juga wartawan. Orangnya tenang. Administrasinya rapi. Dalam hal keuangan pun dia ketat. Bukan pelit, tapi rasional. Itu yang membuat ”Metro Kriminal” berkembang bagus sejak tahun pertama. Meski lambat dalam hal kenaikan oplah.

”Kapan berangkat ke Medan, Bang?” tanyaku. Aku tahu dari Bang Eel, Bang Ado dapat tugas baru bikin koran di ibu kota Sumatera Utara itu. Tugas yang berat dan menantang. Di sana sudah ada tiga koran besar yang berusia lama, dengan segmen pembaca yang loyal.

”Dua hari lagi. Saya sebenarnya agak ragu menerima tawaran ini, tapi bagaimana bisa menolak. Di grup kita ini perintah ya perintah. Harus patuh. Lagian kalau aku tak ke Medan, Eel tak naik, kau pun tak akan dipromosikan secepat ini,” kata Bang Ado.

Kami bicara macam-macam, sedikit sejarah ”Metro Kriminal” di mana dia bisa disebut sebagai perintisnya, dan rencana lain tapi belum terlalu pasti, rencana bikin satu koran lain lagi di kota kami. Itu, kata Bang Ado, tergantung perkembangan ”Metro Kriminal”.

”Kalau oplah kita sudah 30 ribu, bisa pasang mesin yang lebih besar, nah, biasanya kita akan buka koran baru, supaya mesin efisien,” kata Bang Ado. ”Metro Kriminal” dimulai dengan lima ribuan. Dua tahun pertama oplah hanya berkisar di antara angka itu. ”Waktu kau masuk itu oplah kita sekitar tujuh ribu. Dalam enam bulan, karena berita Sandra itu, kita bisa sampai 15 ribu sekarang,” kata Bang Ado.
”Benar-benar karena berita itu, Bang?” ”Iyalah, karena apa lagi? Jualan koran ini kayak pisang goreng, kalau enak, orang datang membeli. Kalau nggak menarik, dingin, ya disorong-sorong ke muka orang juga nggak ada yang mau. Sederhana saja, kok.”

Saya mengangguk-angguk saja. Lumayan dapat sedikit tambahan wawasan pemasaran. Bang Eel pernah mengajari saya tentang perumpamaan juru masak itu. Reporter belanja bahan, redaktur yang masak, redpel yang mengatur penyajiannya dan merencanakan besok mau memasak apa lagi. Saya sekarang ada di posisi pengatur penyajian dan perencanaan. Kalau bahannya bagus, masaknya enak, disajikan bagus, pasti laris, kata Bang Eel.

Di ruangannya, hari itu, Bang Ado juga memberi saya SK jabatan baru. Ditandatangani oleh CEO. Bangga juga rasanya. Saya melihat ke angka gajinya, itu lebih penting. Tidak besar, tapi tidak juga kecil. Jadi wartawan tak membuatmu kaya, tapi tak akan bikin kamu miskin juga, kata Bang Eel suatu hari.

Angka gaji itu menari-nari di dalam kepala saya, membuat saya berhitung, sepertinya sudah bisalah saya berpikir untuk menikah. Ini kota yang berbahaya kalau terus-terusan melajang hidup sendirian. Ustad Samsu berkali-kali mengingatkan itu. Kata beliau, jangan terlalu cemas dengan penghasilan. Bukan besarnya yang penting. Tapi berkahnya. Dan menikah adalah jalan untuk memanen keberkahan.

Bang Ado sekali lagi memberi selamat sebelum aku keluar dari ruangannya. Saya sedikit terbebani oleh pesannya yang terakhir, ”hati-hati saja sama Eel,” katanya.
Saya bertanya, ”Kenapa, Bang? Saya malah sejak awal agak berhati-hati sama Mas Jon…”

”Jon sudah selesai, sudah bisa kamu atasi itu. Bertahun-tahun koran ini tergantung sama dia, sejak kamu ada, tak bisa lagi dia mengatur berita semau dia. Sandra itu buktinya. Kalau tak ada kamu, Dur, tak akan bisa jadi semenarik itu liputan koran kita,” kata Bang Ado.

”Kalau Bang Eel kenapa?”
”Pokoknya hati-hati sajalah. Nanti kamu tahu sendirilah.”
Aku menduga-duga, apa ini ada hubungannya dengan kejadian semalam? Selangkah sebelum keluar, di pintu ruangan Bang Ado aku bertanya, ”Abang kenal Bang Ameng?”
”Kenal. Tapi Eel yang lebih dekat dengan dia,” kata Bang Ado, sambil tersenyum penuh isyarat.

Baru saja saya keluar dari ruang Bang Ado, Mas Jon muncul. Begitu melihat saya dia menunjuk-nunjukkan koran kami dan koran pesaing. ”Kalah kita hari ini, Dur. Coba lihat, koran lain angkat berita soal hasil otopsi itu, yang Sandra hamil itu. Ini beritamu nggak ada. Parah ini… kecolongan,” kata Mas Jon, bicara seperti berteriak-teriak.

Bang Eel muncul di pintu ruangannya, ”Kenapa Jon? Aku yang ngedit beritanya. Dur dapat kok info itu, tapi kemarin belum terlalu jelas konfirmasinya, dokter di Pusdokkes tak mau disebut sebagai sumbernya, jadi aku pending dulu… Ndak usah teriak-teriak gitulah kau. Nanti kita bahas di rapat,” kata Bang Eel. (bersambung)

—
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Tags: disway
ShareTweetSendShareSend

MIXADVERT JASAPRO

Related Posts

Ibu Anak
Headline

Komunikasi Rempang

Sabtu, 23 September 2023 - 08:00
Protes Omicron
Headline

Siaga Silat

Jumat, 22 September 2023 - 08:00
disway
Headline

Tanpa Walini

Kamis, 21 September 2023 - 08:00
Benci Ras
Headline

Mega Jibao

Rabu, 20 September 2023 - 08:00
Batu Ganjar
Headline

Satrio Piningit

Selasa, 19 September 2023 - 08:00
22.2.22.22.22
Headline

Terbentur Peraturan

Senin, 18 September 2023 - 08:00
Load More

Populer hari ini

ip

Inilah Tanggapan Mahasiswa UGM Terhadap Adu Gagasan Bacapres Anies

Selasa, 19 September 2023 - 23:49
Penutupan-Jalan

Warga Keluhkan Penutupan Jalan Raya Rangkasbitung – Pandeglang untuk Pernikahan

Sabtu, 23 September 2023 - 09:05
prabowoganjar

Isu Duet Prabowo-Ganjar Dinilai Solusi Terbaik Cegah Pembelahan Sosial

Jumat, 22 September 2023 - 18:18
KH.-Ahmad-Jaelani

Tokoh Betawi Menyoroti Dua Hal dalam Perubahan UU 29/2007

Jumat, 22 September 2023 - 23:55
polisi

Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen, Polisi Amankan Sopir dan Kernet Truk

Sabtu, 23 September 2023 - 21:46

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 22 September 2023 - Screenshot 2023 09 21 at 11.55.04 PM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 22 September 2023

Redaktur gimbal
Jumat, 22 September 2023 - 00:12
Koran Indoposco Edisi 19 September 2023 - Screenshot 2023 09 19 at 12.58.22 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 19 September 2023

Redaktur gimbal
Selasa, 19 September 2023 - 01:21
Koran Indoposco Edisi 15 September 2023 - Screenshot 2023 09 15 at 12.06.36 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 15 September 2023

Redaktur gimbal
Jumat, 15 September 2023 - 00:17
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2023.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2023.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist