Paskomnas: Pasar Induk Cegah Disparitas Harga Antardaerah

paskomnas

Direktur Utama PT Paskomnas Hartono Wignjopranoto (dua dari kanan). (Nasuha/INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Direktur Utama PT Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Hartono Wignjopranoto mengatakan, transaksi perdagangan di pasar induk Tangerang lebih dari 30 ribu ton perhari. Pemenuhan suplai tersebut telah berdampak pada 60 ribu Hektare (Ha) lahan pertanian.

“Ini arti telah membuka lapangan pekerjaan bagi 30 ribu keluarga,” beber Hartono Wignjopranoto di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

Ia menuturkan, konsep pasar yang benar akan sangat membantu para petani. Juga memberi tempat jual beli yang legal bagi pedagang.

“Dari kebutuhan pasar di wilayah cakupan pasar induk bisa menentukan harga agar tidak fluktuatif,” katanya.

“Dari data kebutuhan tersebut, kita bisa gunakan untuk meminta hasil produksi dari petani. Ini untuk menghindari over kapasitas pengiriman ke pasar induk,” imbuhnya.

Namun, dikatakan dia, saat ini jumlah pasar induk di Indonesia masih sangat terbatas. Pasar induk yang sudah dibangun baru di Palembang, Tangerang dan Surabaya.

“Tiga pasar induk ini kami bangun sendiri. Semoga menyusul seperti Semarang, Bali dan wilayah lain di Indonesia bisa dibangun pasar induk,” ujarnya.

Pasar induk, lanjut dia, menjadi pusat distribusi dan pusat konsumen. Tentu suplainya berasal dari petani di sekitar wilayah pasar induk. Tentu dengan model closed loop bisa mengatur petani.

“Dari data tersebut akan menata volume pasokan ke pasar induk. Dengan demikian, harga di pasar Induk bisa terkontrol,” katanya.

“Seandainya terjadi fluktuasi, maka masih terkendali,” imbuhnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, sistem jaringan pasar induk akan mengurangi disparitas harga antar wilayah. Sebab, panen raya akan mengurangi harga jatuh untuk produk agribisnis.

“Kan belum tentu di sini panen raya, di sana sama. Dengan sistem jaringan, kita bisa Informasi distribusi produk ke wilayah yang memang membutuhkan,” terangnya.

Ia menambahkan, model closed loop akan menjadikan koperasi di desa menjadi kuat. Selain itu informasi dari pasar induk akan menentukan jenis dan volume kebutuhan di pasar. Sehingga harga bisa terkendali dengan baik.

“Koperasi ini bisa pesan pemenuhan kebutuhan di desa. Selain membawa hasil pertanian ke pasar induk, mereka bisa membawa pesanan petani dari kota,” ungkapnya. (nas)

Exit mobile version