Tingkatkan Kinerja Ekspor Indonesia, Bea Cukai Gali Potensi Daerah

bc2

Ilustrasi.

INDOPOS.CO.ID – Hingga akhir tahun 2021 lalu, kinerja ekspor Indonesia tercatat sebesar USD22,38 miliar, tumbuh tinggi dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya sebesar 35,3 persen. Di tahun 2022 ini, pemerintah melalui Bea Cukai terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor tersebut. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menggali potensi ekspor daerah.

“Kantor-kantor pelayanan Bea Cukai di berbagai daerah menggalakkan pelaksanaan klinik ekspor, yaitu program khusus untuk mengasistensi/membantu para pengusaha yang berkeinginan untuk melakukan ekspor. Klinik ekspor ini menjadi media komunikasi antara pengguna jasa dan Bea Cukai dalam bentuk konsultasi, edukasi, dan asistensi kepada para pengguna jasa terkait ekspor, yang dapat dilakukan secara tatap muka maupun non-tatap muka. Kegiatan ini bertujuan mendorong pelaku industri dalam negeri menembus pasar global atas produk yang dihasilkan,” kata Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana.

Hatta menyebutkan kantor-kantor pelayanan yang telah melaksanakan asistensi ekspor, seperti Bea Cukai Ternate, Bea Cukai Ambon, dan Bea Cukai Sampit. “Bea Cukai Ternate bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Maluku Utara menggelar pelatihan dan sosialisasi ekspor dengan tema “Menggali Potensi Ekspor Komoditi Non-Tambang di Maluku Utara”. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari lima puluh pengusaha lokal non-tambang yang ada di provinsi Maluku Utara,” ungkapnya.

Menurut Hatta, saat ini banyak pengusaha lokal khususnya di Maluku Utara belum banyak tertarik untuk melakukan ekspor. Dengan diselenggarakannya acara tersebut ia berharap dapat menjadi langkah awal para calon eksportir untuk melakukan kegiatan ekspor di Maluku Utara. Ia pun menyebutkan tiga hal penting dalam melakukan ekspor, yaitu identitas perusahaan yang jelas dan legal, produk yang berkualitas dan dikemas dengan baik, serta adanya buyer.

“Ekspor itu mudah, yang terpenting adalah adanya kemauan untuk melakukan ekspor. Hal lain yang tak kalah penting ialah calon eksportir bertemu langsung dengan buyer, jangan melalui pihak ketiga karena sangat merugikan dan memberatkan dalam melakukan ekspor. Juga, calon eksportir diharapkan memiliki platform bentuk usahanya agar memiliki nilai lebih dan dapat menjual produknya ke pihak luar,” lanjutnya.

Dikatakan Hatta, hal yang sama pun dilakukan Bea Cukai Ambon, dengan mengerahkan Tim Dukung Ekspor Bea Cukai Ambon untuk menemui dan berkomunikasi dengan calon eksportir selai pala dari Banda Neira.

“Ketika mendapat informasi adanya keinginan calon eksportir untuk ekspor pala langsung dari Banda Neira dan pelaksanaan ekspor selai pala yang belum teralisasi, Bea Cukai Ambon segera merespons dengan berkomunikasi langsung dengan pihak yang bersangkutan,” ujarnya.

Menurutnya, Tim Dukung Ekspor Bea Cukai Ambon telah menggali informasi lebih jauh terkait perkembangan dan kendala yang dihadapi calon eksportir serta memberikan alternatif permasalahan sebagai solusi.

“Dari diskusi tersebut diketahui bahwa calon eksportir selai pala tengah mengurus perizinan PIRT untuk produknya agar bisa masuk ke kancah perdagangan internasional. Dalam hal ini, Bea Cukai berkomitmen akan tetap mengasistensi calon eksportir, supaya ekspor biji pala dari Banda bisa terwujud dan kejayaan Banda yang merupakan daerah penghasil pala mulai dapat dikenal kembali,’’ tegas Hatta.

Selain Bea Cukai Ternate dan Bea Cukai Ambon, tak ketinggalan Bea Cukai Sampit juga gencar melaksanakan asistensi untuk menggali potensi ekspor daerah. Bea Cukai Sampit melakukan kunjungan ke pengusaha rotan di Kecamatan Kota Besi, Kotawaringin Timur dalam kegiatan klinik ekspor yang digagas kantor tersebut.

” Bea Cukai Sampit melaksanakan peninjauan dan asistensi langsung ke salah satu pengusaha rotan yang bergerak di bidang pengepulan, pembersihan, dan penjualan rotan ke pengusaha lokal atau pengrajin rotan ke Pulau Jawa. Diharapkan dengan adanya klinik ekspor ini dapat memetakan potensi dan kendala yang dihadapi oleh para pengusaha UMKM, serta dapat mengingkatkan semangat pengusaha UMKM agar dapat menembus pasar global,” ujar Hatta. (ipo)

Exit mobile version