BCA Produksi 35 Ribu Seragam Batik dari Pengrajin Lokal

HUT 65 TAHUN #BCAForSustainability

BCA

65 tahun berkarya, BCA terus berkomitmen mendukung UMKM Indonesia salah satunya dengan memproduksi 35 ribu seragam batik dari pengrajin lokal. Dukungan ini merupakan salah satu bagian dari komitmen BCA mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan realisasi dari #BCAForSustainability

INDOPOS.CO.ID – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tahun ini genap berusia 65 tahun. Menyongsong perjalanan tersebut, BCA senantiasa menghadirkan berbagai inisiatif, baik dari segi solusi perbankan maupun kontribusinya bagi pengembangan masyarakat. Salah satunya adalah melalui dukungan terhadap pelestarian dan pengembangan wastra nusantara yang hadir melalui seragam baru batik bagi segenap keluarga besar BCA di momen ulang tahun.

“Kami menyadari kecintaan pada produk lokal harus senantiasa didorong melalui kontribusi berbagai pihak, termasuk melalui korporasi untuk mendukung ekonomi kerakyatan, terutama pelaku UMKM di tengah kondisi penuh tanyangan selama pandemi saat ini. Inisiatif BCA untuk mendukung pelaku UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah), salah satunya dengan bekerja sama dengan pengrajin lokal untuk memproduksi seragam batik BCA bernuansa budaya nusantara,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja dalam keterangannya, Senin (28/2).

Sebagai informasi, setiap perayaan HUT, karyawan BCA mendapatkan seragam baru spesial sebagai simbolisasi perayaan ulang tahun.

“Dengan bangga kami ingin memperkenalkan seragam baru batik BCA yang lahir dari kekayaan tradisi, budaya, dan ketangguhan para pelaku ekonomi lokal melalui tangan-tangan terampil para pengrajin lokal. Sebagai bank swasta nasional, kami ingin tampil dengan wajah baru yang kental dengan nuansa nusantara, berakar pada filosofi lokal, dan membawa Indonesia ke kancah yang lebih tinggi baik secara nasional maupun secara global,” ujar Jahja.

Muh Zaenudin, pengrajin batik lokal asal Pekalongan mengatakan, Batik dikatakan sebagai mata budaya karena merupakan warisan leluhur, juga melibatkan banyak orang dalam proses kreatif dan produksi. Kain yang dihasilkan dari proses membatik secara tradisional mengandung suatu nilai seni tersendiri.

“Mudah-mudahan seragam BCA ini bisa memberikan manfaat, dan inilah karya terbaik dari kami untuk BCA,” tuturnya.

Filosofi seragam batik terbaru BCA ada pada motif phoenix dan bunga cengkeh. Filosofi phoenix dari motif tersebut diyakini sebagai sosok yang selalu memperbaiki keadaan serta melambangkan keberhasilan atau unggul dengan kedamaian. Sementara itu, bunga cengkeh yang dipadu dengan kupu-kupu sebagai simbol sebuah proses atau metamorfosa kehidupan untuk menjadi #LebihBaik. Pada proses produksinya, seragam ini dikerjakan oleh 35 tangan handal pengrajin desa Tirto di Pekalongan Barat, Jawa Tengah.

Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA memberikan apresiasi tinggi bagi seluruh pengrajin lokal yang telah memproduksi hasil karya nan agung bagi seluruh keluarga besar BCA.

“Pembuatan seragam batik ini juga dilandasi semangat BCA untuk mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja yang layak serta berjuang bersama pelaku UMKM di masa pandemi,” tambah Jahja.

Bentuk dukungan terhadap UMKM ini juga merupakan bagian dari komitmen BCA mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan realisasi dari #BCAForSustainability.

Pembuatan seragam batik BCA ini menjadi bentuk realisasi komitmen terhadap sejumlah SDGs (Sustainable Development Goals) diantaranya SDG ke-8 yakni dengan memberikan kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. SDG ke-10 yakni menghidupkan pelaku UMKM di tengah pandemi sehingga dapat mengurangi kesenjangan

Sebagai informasi, BCA semakin memperkuat komitmennya untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pada 2021, penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan mencapai Rp154,4 triliun atau naik 20,9 persen YoY, jauh di atas target pertumbuhan 5,5 persen.

Inisiatif ini juga merupakan salah satu implementasi pilar Solusi Sinergi, pilar Bakti BCA dimana Corporate Social Responsibility (CSR) BCA mendukung pengembangan masyarakat dalam bidang budaya, kesehatan, lingkungan, dan empati di Indonesia.

“Kami juga ingin mendorong semua pihak untuk kian mencintai produk-produk lokal. Ke depan, BCA berkomitmen memberikan dampak positif bagi UMKM di Indonesia serta membangkitkan semangat pelaku UMKM untuk bergandengan tangan bersama memulihkan kembali roda perekonomian nasional,” tutup Jahja.(srv)

Exit mobile version