Bank DKI Raup Laba Bersih Rp727,36 Miliar pada 2021

bank dki

INDOPOS.CO.ID – Bank DKI membukukan laba bersih sebesar Rp727,36 miliar, tumbuh 25,27 persen dari laba per Desember 2020 sebesar Rp580,64 miliar. Perolehan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh 45,9 persen yoy sehingga mencapai Rp1,3 triliun di tahun 2021.

Seiring dengan peningkatan kredit dan pertumbuhan laba, menjadikan total aset Bank DKI mencapai Rp70,74 triliun per Desember 2021. Jika dibandingkan dengan posisi total aset Bank DKI akhir tahun 2020 yang mencapai Rp63,05 triliun, total aset mengalami peningkatan sebesar 12,21 persen dari Rp63,05 triliun, lebih baik dibandingkan pertumbuhan aset perbankan nasional sebesar 10,18 persen,” kata Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy di Jakarta, Rabu (9/3).

Dia menambahkan, di tahun 2021 Bank DKI telah memulai rangkaian program Transformasi 5.0 yang terdiri dari 4 (empat) pilar utama, yakni: (1) Business & Support Pemprov DKI yang terbagi atas Lending, Funding dan Ecosystem; (2) Digital & Operation; (3) Human Capital, Organization & Culture; dan (4) Governance, Risk Management & Compliance. Selain itu, Bank DKI juga telah mulai mengimplementasikan strategi bisnis secara ekosistem berkolaborasi dengan BUMD-BUMD DKI Jakarta serta turunannya.

“Potensi bisnis di DKI Jakarta sangatlah besar, kami berharap dengan mengimplementasikan strategi ekosistem digital khususnya dengan BUMD-BUMD DKI Jakarta dan nasabah korporasi serta komunitas pasar dan sekolah, akan dapat meningkatkan bisnis ke depan Bank DKI,” ujar Fidri.

Sementara itu, Direktur Keuangan Bank DKI, Romy Wijayanto menambahkan, Dana Pihak Ketiga di tahun 2021 mencapai Rp57,71 triliun, tumbuh 17,96 persen dari Rp48,92 triliun per Desember 2020 sehingga mendorong total aset Bank DKI. Pertumbuhan DPK tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan DPK industri perbankan tahun 2021 sebesar 12,21 persen.

Pertumbuhan DPK tersebut diiringi dengan perbaikan struktur dana yang dimiliki sehingga rasio Current Account Saving Account (CASA) dapat meningkat signifikan dari 45,49 persen menjadi sebesar 51,37 persen di tahun 2021. Hal ini secara linier mempengaruhi perbaikan tingkat efisiensi biaya dana atau Cost of Fund dari 4,39 persen pada tahun 2020 menjadi 2,96 persen per di tahun 2021.

Penyaluran kredit dan pembiayaan di tahun 2021 mencapai Rp38,70 triliun, tumbuh 8,52 persen dari tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp35,67 triliun. Pencapaian pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut berada diatas pertumbuhan kredit industri perbankan tahun 2021 sebesar 5,24%.

“Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan kredit mikro yang tumbuh 31,75% dari semula tercatat sebesar Rp1,47 triliun per Desember 2020 menjadi sebesar Rp1,93 triliun per Desember 2021. Hal tersebut sejalan dengan upaya Bank DKI dalam mendorong penyaluran kredit kepada sektor UMKM, termasuk diantaranya Sindikasi Kredit dan Pembiayaan kepada PT Permodalan Nasional Madani sebesar Rp4 triliun,” jelas Romy.

“Untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang semakin demanding, Bank DKI juga telah menyiapkan sejumlah layanan e-channel melalui JakOne Community Apps yang terdiri dari JakOne Mobile, JakOne Erte, JakOne Artri, Ancol Apps, serta JakOne Abank sebagai upaya Bank DKI untuk mendorong ekosistem digital di DKI Jakarta,” tutupnya. (ibs)

Exit mobile version