Raih Pendanaan Seri C Rp1,7 Triliun, Sayurbox Didirikan dengan Misi Sosial

sayurbox

Startup e-Grocery business-to-customer (B2C) dan business-to-business (B2B) Sayurbox mengumumkan pendanaan Seri C senilai lebih dari USD120 juta atau lebih dari Rp1,7 triliun pada Senin (21/3/2022)

INDOPOS.CO.ID – Startup e-Grocery business-to-customer (B2C) dan business-to-business (B2B) Sayurbox mengumumkan pendanaan Seri C senilai lebih dari USD120 juta atau lebih dari Rp1,7 triliun pada Senin (21/3/2022).

Pendanaan ini dipimpin oleh Northstar dan Alpha JWC Ventures, dengan partisipasi dari International Finance Corporation (IFC). Investor Sayurbox sebelumnya seperti Astra, Syngenta Group Ventures, serta Global Brain dan beberapa investor lainnya juga turut berpartisipasi dalam pendanaan ini.

Co-founder and CEO of Sayurbox, Amanda Susanti mengatakan, Sayurbox didirikan dengan misi sosial untuk memberikan akses pasar kepada petani lokal melalui digitalisasi rantai pasok pertanian Indonesia.

“Sistem dan ekosistem yang kami kembangkan memungkinkan kami untuk memiliki visibilitas penuh dari seluruh rantai pasokan pertanian kami, memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan dalam hal pilihan produk, kesegaran, harga dan pengiriman tepat waktu,” ujarnya.

Amanda mengucapkan, pihaknya berterima kasih atas kepercayaan pelanggan selama ini dan bersemangat untuk bermitra dengan investor-investor unggulan di Indonesia seperti Northstar dan Alpha JWC Ventures untuk membawa Sayurbox ke tingkat selanjutnya.

Co-Founder dan Managing Partner Northstar, Patrick Walujo menambahkan, pihaknya percaya akan pemberdayaan usaha kecil menengah melalui teknologi. Menurutnya, Sayurbox benar-benar serius dalam pemberdayaan petani kecil dan petani individu Indonesia melalui platform e-Grocery Sayurbox.

“E-Grocery adalah garda terdepan berikutnya untuk e-Commerce dan kami sangat senang dapat berpartisipasi dan bekerja sama dengan Amanda dan timnya untuk mengembangkan platform Sayurbox ke seluruh Indonesia,” katanya.

Partner at Alpha JWC Ventures, Eko Kurniadi mengatakan, berkembang di sektor e-grocery bukanlah sesuatu yang mudah, mengingat risiko besar operasional dan logistik, serta perbedaan perilaku konsumen yang beragam.

“Namun, Sayurbox telah menemukan kunci dan solusi mengatasi tantangan ini dan berhasil berkembang pesat serta berkelanjutan,” sebutnya.

Sayurbox kini telah menjadi perusahaan berkelas dunia, tak kalah dengan startup-startup e-grocery unggul lainnya di dunia, dengan operasional yang memungkinkan mereka mengantarkan produk segar dari petani ke konsumen hanya dalam 12 jam.

“Meningkatkan platform digital seperti Sayurbox dapat memberikan kontribusi besar dalam membuka akses pasar dan keuangan serta meningkatkan kemakmuran bagi jutaan petani melalui peningkatan perputaran uang dan tingkat penetrasi UKM yang lebih tinggi,” tutur Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Azam Khan

“Itulah sebabnya digitalisasi adalah pilar utama dari strategi kami dan sekarang ini merupakan pembawa perubahan yang sesungguhnya pada lingkungan bisnis pasca Covid-19,” pungkasnya. (rmn)

Exit mobile version