INDOPOS.CO.ID – Program Digital Leadership Academy (DLA), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mencetak kurang lebih 300 pemimpin digital. Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dalam keterangan, Jumat (1/4/2022).
Menurut dia, di tahun ini jumlah peserta program DLA meningkat 550 orang dan diperluas ke perguruan tinggi. “Program Digital Leadership Academy pada tahun ini akan diberikan kepada 550 peserta di level pimpinan tinggi maupun chief level dari sektor publik dan sektor privat di Indonesia,” jelasnya.
Ia menjelaskan, program DLA memberikan stimulus bagi sumberdaya manusia pengambilan kebijakan digital. Dengan memberikan pelatihan terkait penyusunan strategi, pengembangan ekosistem digital yang solid antar pemangku kepentingan, peningkatan kompetensi teknis di bidang digital, serta penciptaan budaya, pola pikir, dan keterampilan digital.
“Era revolusi industri 4.0 di pandemi Covid-19 telah menempatkan transformasi digital tidak lagi sebagai suatu pilihan, namun sudah menjadi suatu keharusan,” ungkapnya.
Ia menilai akselerasi transformasi digital di Indonesia harus didorong dan didukung dengan ketersediaan sumberdaya manusia digital yang mumpuni. Baik dari level dasar berupa literasi digital, level menengah Digital Talent Scholarship dan di level pemimpin digital.
“Kita akan mendorong kesiapan pemimpin di Indonesia dalam merespons perubahan di era transformasi digital. Karena Indonesia berpotensi memiliki valuasi ekonomi digital hingga sekitar USD315,5 Miliar di tahun 2030,” bebernya.
“Terbesar di antara negara-negara Asia Tenggara. Price Waterhouse Coopers (PwC) memprediksi Indonesia akan menduduki peringkat keempat dalam kekuatan ekonomi global di tahun 2050 mendatang,” imbuhnya.
Oleh karena itu, menurut dia, pemimpin sektor publik dan sektor privat memerlukan pengetahuan yang substantif, stimulasi pemikiran segar, dinamis dan visioner berkaitan dengan digitalisasi. Melalui program DLA, Kementerian Kominfo membuka kesempatan pemimpin organisasi berinteraksi dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan ekosistem digital nasional maupun global guna mendukung pengembangan ekosistem digital di Indonesia.
“Digital Leadership Academy bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pemimpin, agar mampu mengubah pola pikir organisasi, mendorong adanya persamaan persepsi untuk berkolaborasi secara makro dan mewujudkan sinergitas lintas sektor di Indonesia,” ujarnya.
Tahun ini, dikatakan dia, Kementerian Kominfo melibatkan mitra perguruan tinggi National University of Singapore (NUS), Tsinghua University, Harvard University, University of Oxford, Cornell University, Imperial College London, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of Cambridge, serta Mitra Amazon Web Services (AWS).(rmn)