BPKN: Kebutuhan Migor Secara Nasional Hanya 25 Persen Produksi Nasional

jumpa wartawan secara daring

INDOPOS.CO.ID – Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Arief Safari mengatakan, hasil evaluasi Komisi I BPKN terjadi kelangkaan Minyak Goreng (Migor). Kelangkaan bahan pokok tersebut bertepatan dengan upaya pemerintah melakukan edukasi kepada masyarakat.

“Sangat ironi, kelangkaan Migor bertepatan dengan edukasi pemerintah agar masyarakat mengkonsumsi minyak curah,” ujar Arief Safari dalam acara daring, Kamis (7/4/2022).

Ia menyebut, hasil dari kajian dan analisis BPKN produksi CPO di 2020 mencapai 47,03 juta ton. Jumlah tersebut turun pada 2021 lalu, menjadi 46,8 juta ton.

“Tidak semua CPO diekspor, ada sebagian dikelola menjadi minyak goreng,” ungkapnya.

Sementara data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), lanjut dia, kebutuhan migor 2022 sebesar 5,7 juta Kiloliter. Kebutuhan tersebut untuk rumah tangga mencapai 3,9 juta Kiloliter, sementara kebutuhan industri mencapai 1,8 juta Kiloliter.

“Kebutuhan minyak goreng kemasan premium mencapai 1,2 juta Kiloliter, minyak goreng curah 12 juta Kiloliter dan 231 ribu Kiloliter kemasan botol,” bebernya.

Ia menyebut, data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kapasitas pabrik migor mencapai 43,7 juta Kiloliter. Sementara produksi nasional 22,4 juta Kiloliter.

“Jumlah produksi nasional di bawah kapasitas, sementara kebutuhan hanya 25 persen dari produksi migor nasional. Jadi sangat memenuhi, angka ini bukan besar sekali. Proporsi mencukupi dalam negeri,” terangnya.(nas)

Exit mobile version