“Rupiah Cepat” Siap Support Peran Superapp dalam Mendorong Ekonomi Digital di Industri Pariwisata

rupiah

Ilustrasi.

INDOPOS.CO.ID – Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menggelar diskusi Power Talk untuk membahas peran superapp dalam mendorong kemajuan ekonomi digital khususnya di industri pariwisata.

Kehadiran superapp yang tengah berkembang pesat di Indonesia saat ini tentunya berkontribusi terhadap tingginya adopsi digitalisasi di kalangan pelaku usaha, terutama UMKM, mengingat teknologi digital dapat membantu para pelaku usaha untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.

Diskusi ini dibuka dengan sambutan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, serta dihadiri oleh Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga; Direktur Sarana Distribusi dan Logistik, Kementerian Perdagangan, Iqbal Shoffan Shofwan; Ketua Umum idEA, Bima Laga; Chief Technology Officer (CTO) Traveloka, Ray Frederick; Wakil Ketua Umum idEA, Budi Primawan; dan Vice President Public Affairs, Government Relations, dan CSR Traveloka, Widya Listyowulan.

Dengan sepinya gairah sektor ini di tengah badai pandemi, pemerintah Indonesia pun berfokus untuk membangkitkan kembali pariwisata sebagai penyumbang devisa terbesar kedua bagi tanah air, sehingga dapat turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, “Memasuki tahun 2022, sektor pariwisata terlihat mulai membaik dengan adanya pertumbuhan wisatawan mancanegara sejumlah 143.000 atau meningkat 13,6% dibanding tahun sebelumnya. Sektor pariwisata sebagai salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan mampu tumbuh 4,3% pada tahun ini. Untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata, optimalisasi pemanfaatan platform digital dapat menjadi salah.

Sebagai bagian dari industri digital tanah air, Rupiah Cepat juga berusaha turut andil dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Perusahaan financial technology (Fintech) peer-to-peer (P2P) lending yang merupakan penyedia solusi kebutuhan akses pembiayaan bagi perorangan juga sektor produktif, mendukung acara ini, Rupiah Cepat turut andil sendiri sebagai bentuk dukungan dalam mewujudkan pembangunan ekonomi daerah, sekaligus mendorong program pemerintah dalam meningkatkan inklusi teknologi digital.

Sedangkan di industri Fintech, khususnya untuk Fintech Pendanaan Bersama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat di akhir Oktober 2021 ini, penyaluran pinjaman Fintech Pendanaan Bersama ke masyarakat telah mencapai Rp272,43 triliun dan nilai pendanaan yang masih berjalan (outstanding pinjaman) adalah sebesar Rp27,91 triliun. Momentum pertumbuhan dari 2 industri tersebut diproyeksi akan terus meningkat di tahun 2022, dan diyakini dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi Indonesia setelah masa pandemi.

“Dengan kelebihan-kelebihan ini, Fintech memegang peran penting untuk mempermudah jalan menuju ke pemulihan ekonomi Indonesia di tahun 2022 melalui inklusi keuangan,” disimpulkan Borne, selaku Government Relationship Rupiah Cepat yang dirangkum juga didalam kanal instagram official @official_rupiahcepat dari brand Rupiah Cepat.

Peluang sektor pariwisata pulih dari pandemi semakin besar dengan ditetapkannya Indonesia sebagai tuan rumah dari perhelatan KTT G20 tahun ini.

Acara berskala internasional ini diharapkan dapat menjadi jembatan dalam mempromosikan ketahanan dan potensi pariwisata di Indonesia pasca-pandemi yang aman dan nyaman bagi pelaku perjalanan. Pemanfaatan platform digital pun menjadi semakin penting bagi para wisatawan untuk mendapatkan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan seamless selama di Indonesia. Tak ayal, para pelaku usaha berbondong-bondong untuk mendigitalisasi layanannya agar roda bisnisnya dapat terus berjalan, salah satunya yaitu melalui kemitraan dengan superapp.

“Fintech juga dapat dikatakan sebagai game changer, yang merubah cara berpikir. Satu hal lagi, fintech juga merupakan penggerak utama ekonomi, yang bisa menolong ekonomi Indonesia yang sedang terpuruk-puruknya saat pandemi,” ujar Head of Public Policy and Government Relations Rupiah Cepat, Safar Tino Borneo.

Di sisi lain, kehadiran e-commerce tak dipungkiri menjadi salah satu elemen penting dalam mendorong pemulihan ekonomi, kehadirannya pada era pandemi telah mengubah perilaku masyarakat dalam berbelanja, pola konsumsi konvensional bergeser kepada cara yang lebih praktis dan cepat, salah satunya adalah pemanfaatan internet melalui ponsel. (ibs)

Exit mobile version