Percepat Pembangunan Sumbagsel, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

sumbagsel

Seminar nasional dengan tema 'Membangun Aglomerasi Sumbagsel Jilid II dengan tema Komitmen Dulur Kito Untuk Konektivitas Sumbagsel' di Jakarta, Sabtu (16/4/2022). Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (Maspro Sumbagsel) menggelar seminar nasional dengan tema ‘Membangun Aglomerasi Sumbagsel Jilid II dengan tema Komitmen Dulur Kito Untuk Konektivitas Sumbagsel’ di Jakarta, Sabtu (16/4/2022).

Seminar ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan Sumbagsel guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hadir pada acara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Ketiga menteri ini merupakan profesional yang berasal dari Sumbagsel.

Selain itu, hadir juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Agung Firman Sampurna, Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) M Yusuf Ateh, yang juga merupakan tokoh asal Sumbagsel.

Hadir juga lima gubernur se-Sumbagsel, yakni Gubernur Jambi Al Haris, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Gubernur Sumsel Herman Deru, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Di kesempatan itu, tiga menteri, lima gubernur, dan para profesional dari lima provinsi yang ada di Sumbagsel sepakat memajukan aglomerasi Sumbagsel untuk Indonesia. Dinilai, perlu adanya percepatan pembangunan aglomerasi ekonomi di kawasan ini dengan tujuan untuk melahirkan konektivitas antarwilayah di Sumbagsel.

“Pembangunan aglomerasi Sumbagsel ini kebutuhan kita. Ketika nilai aglomerasi Sumbagsel betul-betul kita kapitalisasi, ini pasti menjadi kekuatan ekonomi besar yang bisa memberikan kontribusi untuk Indonesia,” ujar Rohidin Mersyah.

Di sini, para gubernur se-Sumbagsel mengusulkan sejumlah pembangunan infrastruktur. Sebagai contoh, diharapkan adanya pembangunan jembatan yang menghubungkan Bangka Belitung dengan Sumatera Selatan.

“Jembatan untuk Babel (Bangka Belitung)-Sumsel (Sumatera Selatan) itu sangat layak untuk dibangun, cuma 13 kilometer. Kami dari Sumsel akan mendukung adanya jembatan ini,” kata Herman Deru.

Menanggapi hal ini, ketiga menteri tersebut setuju jika percepatan konektivitas akan mengoptimalkan potensi ekonomi yang dimiliki kawasan Sumbagsel. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya terus mengawal pengerjaan proyek-proyek infrastruktur di Sumbagsel.

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan untuk pembiayaan proyek infrastruktur, pihaknya kini sedang menggencarkan creative financing, yakni mengajak pihak swasta untuk masuk membiayai proyek-proyek infrastruktur negara sehingga meminimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sedangkan, Erick Thohir Menteri BUMN menambahkan, saat ini sebagian ahli dunia berpendapat bahwa konsep globalisasi akan berubah menjadi regionalisasi. Dan di dalam Indonesia sendiri sebetulnya ada kawasan-kawasan yang memiliki potensi ekonomi besar sebagai regional, salah satunya adalah Sumbagsel.

“Banyak tulisan dari pengamat dunia, globalisasi ini akan berubah menjadi regionalisasi. Ini sejalan, terlepas dari Indonesia sebagai negara dimana kita harus merajut hubungan dengan Asia Tenggara sebagai sebuah Kawasan, tapi kita meihat bahwa di dalam Indonesia ada regional-regional yang sangat berpotensi,” beber Erick.

Sementara itu, Ketua Maspro Sumbagsel, Mahatma Gandhi menjelaskan, jika pembangunan infrastruktur di Sumbagsel rampung, maka aglomerasi ekonomi Sumbagsel akan terbentuk dengan sendirinya. Semua potensi di Sumbagsel, baik itu sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) akan tereksplorasi dengan baik, sehingga akan melahirkan nilai-nilai ekonomi yang lebih tinggi.

“Jika pembangunan infrastruktur di Sumbagsel bisa dipercepat, aglomerasi ekonomi di lima provinsi akan tercipta dengan sendirinya. Lima provinsi menjadi satu kekuatan untuk Indonesia, untuk nusantara,” kata Gandhi.

Sekretaris Jenderal Maspro Sumbagsel, Hafiz Tinerizza menambahkan, Maspro Sumbagsel merupakan organisasi yang dibentuk sebagai wadah bagi para profesional yang lahir, berasal dan atau pernah sekolah di Sumbagsel. Tokoh-tokoh yang tergabung dalam organisasi ini berkomitmen untuk terus berkontribusi secara berkelanjutan bagi pembangunan Sumbagsel.

“Organisasi Maspro Sumbagsel ini terbentuk dari kedekatan dan kemiripan budaya. Sifatnya tentu saja sukarela dan terbuka untuk sharing dan berkolaborasi satu sama lain demi kemajuan Sumbagsel khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” pungkasnya.(rmn)

Exit mobile version