INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian agar mereka mampu mengelola usahanya secara mandiri dan berdaya saing.
Salah satu konsentrasi Kementan, yakni meningkatkan SDM petani dalam mengelola usaha dan keuangannya. Untuk mewujudkan itu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan terus meningkatkan kualitas generasi milenial sebagai motor penggerak utama sektor pertanian.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian maju, mandiri dan modern.
“Petani harus memiliki kemampuan manajerial yang bagus, terutama menyangkut keuangan. Sebab, usaha pertanian melibatkan aspek modal yang tidak sedikit. Untuk itu, segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat,” ujar dia kepada media melalui keterangan tertulis, Sabtu (23/4/2022).
Dedi menambahkan, pertanian modern memang membutuhkan pencatatan keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu.
“Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya. Dengan nilai bisnis besar, maka penguatan literasi keuangan petani harus diperkuat,” tegasnya.
Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan bahwa petani harus memiliki kemampuan manajerial yang bagus, terutama menyangkut keuangan.
“Sebab, usaha pertanian melibatkan aspek modal yang tidak sedikit. Untuk itu, segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat,” kata dia.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu memberikan pelatihan pendampingan literasi keuangan bagi staf BDSP yang berpusat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melalui program Youth Enterpreneur Support Service (YESS) milik BPPSDMP.(rmn)