Pahami Peluang dan Tantangan Usaha Online saat Ramadan

ootd

Tangkapan layar acara Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) bertajuk Menuai Berkah Digital di Masa Ramadan. (Ist)

INDOPOS.CO.ID – Masyarakat makin banyak memulai atau mengembangkan usaha di bulan Ramadan, seiring meningkatnya kebutuhan. Apalagi sudah era digital dan belanja online memberikan kemudahan.

Ketua Umum Arus Informasi Santri (AIS) Anifatul Jannah mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi digital memberikan banyak kemudahan aktivitas masyarakat. Salah satunya dalam menjalankan suatu usaha.

“Dulu mungkin susah promosinya karena dulu ngga punya toko. Sekarang mudah banget, kita ngga perlu buka toko, pakai akun personal sudah bisa. Ini risiko positif,” kata Anifatul dalam Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) bertajuk Menuai Berkah Digital di Masa Ramadan, Sabtu (23/4/2022).

Meski belanja online semakin digemari masyarakat saat pandemi. Walau begitu, ada baiknya masyarakat tetap waspada dengan penipuan. Pembeli harus mengetahui dengan pasti siapa sosok dari penjual.

“Risiko negatifnya yaitu penipuan, biasanya kita belanja karena euforia ramadan jadi asal (belanja) tanpa mempertimbangkan,” ujar Anifatul.

“Kita harus cari tahu. Pastikan tokonya resmi, lebih bagus siapa tahu ownernya. Biasanya dari akun media sosial itu terlihat ada diskusi di kolom komentar, jumlah followers, sekaligus interaksinya sesuai,” tambahnya.

Merchant Education Lead Tokopedia Annabel menyatakan, kategori produk fesyen atau pakaian dan kecantikan merupakan kategori barang dan jasa paling banyak diminati masyarakat, termasuk saat bulan ramadan.

“Setiap orang itu pingin pakai baju baru. Makanya ada demand kategori (fesyen). Kedua, produk kesehatan dan perawatan tubuh. Jadi bukan outernya saja yang glowing, tapi mukanya juga glowing dan kulitnya,” ucap Annabel.

Produk lainnya ialah perlengkapan rumah tangga, yang banyak dicari saat pandemi Covid-19. Masyarakat jarang keluar rumah dan menyimpan lebih banyak makanan untuk beberapa hari.

“Jadi berbagai macam keperluan rumah tangga itu demand-nya meningkat. Jadi buat teman-teman di sini selain pingin jualan parcel. Bisa mulai jualan kue kering sering ditemuin. Ada hampers sambel, juga jamu,” tutur Annabel.

Pegiat Literasi Digital dan Creative Director Islamidotco, M Alvin Nur Choironi berbicara tentang konten bermanfaat sehingga dapat menuai berkah. Paling penting harus memiliki minat terhadap sesuatu.

“Satu hal paling penting, kita punya minat dan hobi. Jika sudah punya itu niscaya akan konsisten, kecuali teman-teman hanya ikut-ikutan,” ujar Alvin.

Ada banyak informasi mengenai Kegiatan Obral Obrol liTerasi Digital dan kegiatan lainnya, dapat dilihat melalui laman resminya dan media sosial @siberkreasi. (dan)

Exit mobile version