BNI Optimistis Kredit Tumbuh Lebih Kuat usai Lebaran

BNI

Menara BNI

INDOPOS.CO.ID – Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Royke Tumilaar optimistis kredit perseroan akan tumbuh lebih kuat setelah Hari Raya Lebaran atau pada triwulan II 2022.

“Memang sudah mulai kelihatan banyak sekali permintaan kredit untuk tahun ini,” ujar Royke dalam Public Expose Kuartal I 2022 di Jakarta, Selasa (26/4).

Maka dari itu, BNI masih belum akan merevisi target pertumbuhan kredit tahun 2022 yang berada dalam rentang tujuh persen sampai 10 persen.

Pada triwulan I 2021, penyaluran kredit BNI tumbuh sebesar 5,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Ia menuturkan pertumbuhan kredit terjadi seiring dengan mulai menguatnya harga komoditas dan perbaikan ekonomi, sehingga permintaan di sektor infrastruktur, listrik dan gas, logistik, pergudangan, informasi, dan digital sangat tinggi.

Selain itu, permintaan kredit juga tak kalah tinggi di sektor hilirisasi, hingga subsistem hilir komoditas.

“Pembangunan smelter akan semarak dan besar karena potensi pemerintah yang sekarang mulai banyak melarang untuk mengekspor barang yang belum jadi,” ungkap Royke.

Oleh karenanya, dirinya berharap seluruh proses tersebut akan segera terjadi dan menjadi sumber pertumbuhan, terutama di sektor swasta ke depan.

Dengan demikian, ia merasa belum perlu untuk mengubah target pertumbuhan kredit tahun ini.

Namun, hal tersebut juga masih akan melihat situasi yang berkembang apabila di triwulan II 2022 terdapat pertumbuhan kredit yang cukup tinggi.

“Baru lah, kalau ini terjadi nanti kami akan coba sesuaikan jika dirasa perlu di pertengahan tahun. Tapi, sejauh ini, cukuplah dengan kisaran pertumbuhan sekarang ini dengan titik tengahnya kemungkinan delapan atau sembilan persen,” tegasnya.

BNI Catat Restrukturisasi Kredit Covid-19 Menurun Jadi Rp69,6 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk atau BNI mencatat restrukturisasi kredit akibat pandemi COVID-19 pada triwulan I 2022 menurun menjadi Rp69,6 triliun dari posisi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp84,3 triliun.

“Restrukturisasi kredit akibat pandemi terus menunjukkan perbaikan yang semakin positif pada awal 2022,” tutur Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Royke Tumilaar dalam Public Expose Kuartal I 2022 di Jakarta, Selasa (26/4).

Bahkan, lanjut dia, debitur BNI terdampak pandemi telah mulai melakukan pembayaran kredit saat ini. Oleh karena itu, BNI optimistis tren perbaikan kualitas kredit akan terus berjalan pada semua segmen.

Kualitas kredit terus membaik, kata dia, sehingga menambah kemampuan perseroan dalam mengakselerasi pencetakan pendapatan pada awal tahun.

Di sisi lain Royke Tumilaar menyampaikan perbaikan risiko kredit juga memberi dukungan peningkatan kinerja yang sangat baik pada awal tahun ini.

Kondisi tersebut tercermin dari Loan at Risk (LAR) BNI pada triwulan pertama tahun 2022 yang tercatat 22,1 persen atau membaik 4,8 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Demikian pula halnya dengan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) BNI yang terus bergerak membaik 60 basis poin (yoy) ke posisi 3,5 persen dari periode sama tahun lalu yaitu 4,1 persen. (rmn)

Exit mobile version