Pertamina: Permintaan BBM Naik 58 Persen saat Arus Mudik di Pulau Jawa

Pertamina

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Foto: dok Pertamina

INDOPOS CO.ID – Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) mengelola data secara terintegrasi dari hulu ke hilir selama 24 jam secara realtime, baik itu untuk BBM, gas hingga Avtur. Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan, Sabtu (7/5/2022).

Tim PIEDCC juga, menurut dia, melakukan analisa data menjadi infomasi, mendeteksi data, anomali. Selain itu, menguji keandalan data serta menyusun executive summary dan rekomendasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.

“Semuanya bisa kita lihat dari sini. Jadi kalau selama ini kita berbicara tentang kesiapan supply and distribution untuk arus mudik, yang kelihatan di permukaan adalah bagaimana kita mengelola agar sepanjang jalur mudik ini tidak terjadi antrean atau kelangkaan BBM. Tapi sebetulnya yang kita lakukan kita menyiapkannya dari hulu hingga hilir,” terangnya.

Ia mengatakan, Pertamina berhasil melewati arus mudik Lebaran Idulfitri 2022. Diperkirakan total jumlah pemudik tahun ini mencapai 85 juta pemudik dengan berbagai moda transportasi.

“Ini yang menjadi kunci keberhasilan, tahun ini dengan lonjakan di masa arus mudik itu peningkatannya sampai 41 persen, selama ini yang tertinggi itu hanya 11 persen. Bayangkan kalau kita masih mengelolanya secara manual, tidak mungkin kita bisa menambah stok, bahkan di beberapa SPBU yang dilewati oleh arus mudik,” katanya.

Ia menyebut, permintaan BBM mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yakni sekitar 43 persen hingga 58 persen yang terjadi di Jalur Tol Trans Jawa, Jalur Pantura (non tol) dan Jalur Selatan Jawa (non tol) pada saat puncak arus mudik. Diperkirakan kondisi yang sama terjadi pada saat arus balik.

“Secara umum stok dan penyaluran BBM saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar. Pertamina menjamin seluruh layanan BBM, khususnya Solar, Pertalite, Pertamax dan Avtur dalam kondisi normal,” ujarnya.

Selama mudik lebaran Idulfitri 2022, dikatakan dia, tidak terjadi kelangkaan BBM. Ini karena Pertamina mengoptimalkan seluruh infrastruktur secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari produksi dan operasional kilang, pengangkutan kapal hingga penyaluran ke SPBU.

“Tidak ada kelangkaan, semuanya bisa terpenuhi. Kita monitor semua, seperti kereta api, pesawat dan kendaraan logistik. Alhamdulillah semuanya bisa kita penuhi,” ucapnya.

Ia menambahkan, peningkatan penjualan juga terjadi pada Avtur, di mana kenaikan tertinggi terjadi saat puncak arus mudik pada 28 April 2022 yang mencapai +33 persen. Puncak arus balik diperkirakan terjadi mulai tanggal 6-8 Mei 2022 dengan prediksi kenaikan penjualan Avtur sebesar +24 persen dibanding rata-rata normal.

“Kami memantau 7.200 SPBU di jalur utama untuk mudik, jalur wisata dan jalur yang rawan terhadap bencana. Total ada sekitar 1.452 SPBU yang dipantau ketat berdasarkan 3 kriteria tersebut,” bebernya.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati kembali memantau langsung ketersediaan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk arus balik mudik lebaran Idulfitri lewat PIEDCC. Nicke memastikan ketersediaan dan penyaluran BBM dalam kondisi aman.(nas)

Exit mobile version