Ini Cara Kemenparekraf Geser Pariwisata Berbasis Kuantitas ke Kualitas

Kemenparekraf

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh (tengah) saat membuka kegiatan "Training of Trainer Kampanye Sadar Wisata" di Jakarta, Senin (23/5/2022). Foto: Kemenparekraf

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar kegiatan Training of Trainer guna melahirkan trainer-trainer andal Tahan Air.

Targetnya, para trainer ini akan ke depan akan memperkuat kampanye sadar wisata serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat desa wisata yang rencananya dijalankan di 65 desa wisata Indonesia sepanjang tahun 2022-2023.

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh mengatakan, perubahan tren di kenormalan baru pariwisata bergeser dari pariwisata berbasis kuantitas ke pariwisata berbasis kualitas. Dimana wisatawan tidak hanya sekadar melihat destinasi, tapi juga ingin mendapatkan pengalaman dari kunjungan wisata.

“Di sini diperlukan kesiapan pelaku pariwisata agar dapat menciptakan kesan dan pengalaman yang menarik bagi wisatawan,” ujar Frans kepada media dalam keterangannya, Rabu (25/4/2022).

Menurutnya, diperlukan pembekalan dan update pengetahuan kepada para calon trainer sesuai perkembangan tren pariwisata terkini, sehingga lebih up to date, baik materi maupun teknik penyampaian kepada masyarakat desa wisata secara lebih kreatif dan aplikatif.

“Tujuan utamanya adalah mengubah mindset tentang perilaku sehingga pariwisata ini bisa tumbuh sehat, resiliene dan juga berkelanjutan. Arah kita dalam training of trainer ini tidak boleh business as usual. Jadi ini yang saya kira challenging yang saya harapkan bisa memperkaya perspektif kita,” beber Frans.

Sementara, irektur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, Florida Pardosi menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program kampanye sadar wisata Kemenparekraf yang rencananya dilakukan di 65 desa wisata yang tersebar di 4 Destinasi Super Prioritas (DSP) dan 2 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), yakni Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Bromo-Tengger-Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi.

“Kegiatan ini sebagai tahapan persiapan dalam implementasi program peningkatan pengetahuan dan wawasan, serta pembangunan pola pikir masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di daerahnya khususnya desa wisata,” kata Florida.

Terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menekankan soal pentingnya pengembangan SDM unggul di daerah untuk memaksimalkan berbagai potensi di desa wisata secara berkualitas dan berkelanjutan.

“Tantangan ini akan dapat terselesaikan dengan kolaborasi berbagai pihak. Terciptanya SDM yang unggul di bidang pariwisata tentu akan mendorong penyerapan tenaga kerja yang akhirnya juga akan memicu kebangkitan ekonomi di daerah tersebut,” tegasnya. (ibs)

Exit mobile version