Lapangan Kerja Baru Belum Signifikan Serap Angka Pengangguran

Lapangan Pekerjaan

ilustrasi pekerja garmen Foto: dok Indopos

INDOPOS.CO.ID – Kementerian PPN/Bappenas memperkirakan ada 2,3 juta sampai 2,9 juta lapangan kerja baru tercipta di 2021, asalkan pertumbuhan ekonomi mampu mencapai 4,5 persen sampai 5,5 persen.

Pernyataan tersebut diungkapkan Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar melalui gawai, Selasa (31/5/2022). Ia menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen.

“Pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69 persen tersebut didukung oleh realisasi investasi selama periode Januari hingga Desember 2021 mencapai Rp901,02 Triliun,” katanya.

“Capaian ini melebihi 100,1 persen dari target sebesar Rp900 triliun, serta mencapai 104,8 persen target pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp858,5 triliun,” imbuhnya.

Dari realisasi investasi tersebut, masih ujar Timboel, lapangan kerja baru yang tercipta dari realisasi investasi ini adalah sebanyak 1.207.893 orang. Namun pembukaan lapangan kerja tersebut belum mampu mengatasi kenaikan jumlah angkatan kerja baru yang pada Agustus 2021 tercatat sebanyak 1,93 juta orang dibanding Agustus 2020.

“Jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2021 adalah sebesar 9,10 juta penduduk. Jumlah itu turun dibanding 2020 mencapai 9,77 juta orang,” bebernya.

Tentunya, lanjut dia, pencapaian investasi tersebut belum mampu mendukung pembukaan lapangan kerja. Untuk mengatasi peningkatan jumlah angkatan kerja baru dan penurunan tingkat pengangguran terbuka secara signifikan.

“Pertumbuhan ekonomi 2021 hanya bisa tumbuh 3,69 persen. Ini jadi salah satu penyebab pembukaan lapangan kerja belum mampu mengatasi peningkatan jumlah angkatan kerja baru,” tegasnya.

“Kalau kita lihat juga, Angkatan kerja kita banyak di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan namun lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah sektor industri pengolahan (0,65 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (1,43 persen poin),” imbuhnya.(nas)

Exit mobile version