Kawal Kesiapan Stok Bahan Pangan Jelang Idul Adha, PMK Turut Jadi Atensi

BPPSDMP

Kerja sama yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), dengan Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Sumatera Selatan diawali dengan rapat koordinasi yang bertempat di Sumatera Selatan, Kamis (9/6). Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) RepubIik Indonesia melakukan sinergitas dengan Dinas Pertanian, serta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Selatan (Sumsel) dalam memantau sekaligus mengawal harga dan ketersediaan pasokan bahan pokok pangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi memastikan pihaknya akan turun ke lapangan guna menjamin produksi pangan terus tersedia, utamanya jelang hari raya Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi.

“Untuk menjamin pangan selalu tersedia, selain petani yang turun ke lapangan, penyuluh pun akan ikut turun ke langsung guna memastikan produksi terus berjalan. Dalam kondisi apapun, pertanian tidak boleh berhenti,” ujar Dedi, dalam keterangannya, Jumat (10/6/2022).

Ini sejalan dengan output yang ingin dicapai, yakni berupa hasil pemetaan ketersediaan pasokan sekaligus harga bahan pangan pokok menjelang hari raya kurban di Sumsel tahun ini.

Sementara, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menilai, pengawasan sangat penting guna memastikan ketersediaan stok bahan pangan pokok dengan harga yang masuk akal selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“Kontroling harga sangat dibutuhkan di Sumatera Selatan. Kita juga terus memantau ketersedian bahan pangan pokok menjelang Idul Adha ini,” katanya.

Dilaporkan, hingga saat ini kenaikan harga sebagian besar bahan pangan pokok di Palembang memang cukup tinggi. Namun, saat ini masih tidak ada gejolak signifikan yang mengkhawatirkan. Artinya masih dalam kendali. Di sini, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak yang meresahkan beberapa waktu belakangan juga tak luput dari atensi Kementan.

“Tidak usah khawatir tentang PMK karena tidak menyebar ke manusia dan bisa disembuhkan. Masyarakat harus bersikap bijak terhadap informasi yang beredar agar tidak panik. Kita akan menghadapi lebaran haji, yang mana kita membutuhkan daging,” imbuh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti optimis.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan, pihaknya akan mengedukasi terkait pencegahan PMK, terutama bagi para peternak hewan di Sumsel.

“Pencegahan PMK dapat dilakukan dengan diberikan edukasi cara penanggulangannya, khususnya kepada para peternak hewan yang ada di Sumatera Selatan,” pungkasnya.(rmn)

Exit mobile version