TRON Hadir Angkutan Pengumpan Berbasis Listrik, Ini Keunggulannya

tron

Suasana peresmian uji coba layanan Angkutan Pengumpan Berbasis Listrik Terintegrasi, Jumat (17/6). Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Teknologi Rancang Olah Nusantara (TRON) bekerja sama dengan operator Trans Mikro Bersama melakukan uji coba angkutan pengumpan berbasis listrik terintegrasi bernama TRON Shuttle.

Angkutan dengan tipe minivan yang diluncurkan pada Jumat (17/6) ini terintegrasi dengan Stasiun Duri yang bertujuan langsung (direct) sampai ke Taman Baharia Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

Peluncuran ini dihadiri oleh Staff Utama Menteri Perhubungan Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas, Budi Setiyadi; Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo; Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Direktorat Jenderal Perhubungan Perkeretaapian, M Risal Wasal; Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan; dan Chief Executive Officer (CEO) PT TRON, David Santoso.

CEO PT TRON, David Santoso mengatakan, salah satu tujuan angkutan khusus ini adalah untuk memudahkan masyarakat sehingga cukup satu kali transit, khususnya bagi karyawan yang bermobilisasi dan bekerja di daerah sekitar PIK agar dapat lebih menghemat waktu dan biaya dalam perjalanan.

“Angkutan khusus ini dilengkapi dengan beragam perangkat IoT untuk pengawasan kendaraan dan kenyamanan penumpang,” ujarnya.

Beberapa teknologi canggih dipasang di kendaraan tersebut, mulai dari (Global Positioning System (GPS), Closed Circuit Television (CCTV), kamera sensor jalan (ADAS), kamera sensor pengawasan pengemudi (DSM), Light Emitting Diode (LED), serta perangkat Tap on Bus untuk pembayaran non-tunai.

Tipe unit yang beroperasi berbasis listrik, namun ada juga dengan tipe berbahan bakar minyak. Adapun rencana pemberlakuan tarif flat jauh dekat pada masa uji coba sebesar Rp10 ribu.

Sementara untuk tarif unit listrik diberikan gratis selama periode promosi, untuk transaksi pembayaran adalah cashless penumpang cukup menyiapkan kartu non tunai. Perjalanan penumpang akan terasa lebih eksklusif karena kapasitas kendaraan maksimal 9 orang dengan jarak waktu antar kendaraan (headway) per 15 menit.

“Diharapkan dengan kehadiran uji coba angkutan pengumpan berbasis listrik ini, minat masyarakat untuk naik transportasi umum dapat meningkat dan dapat menekan kemacetan yang kerap terjadi, terutama di wilayah PIK, serta menurunkan polusi udara karena unit yang digunakan berbasis listrik,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo. (rmn)

Exit mobile version