INDOPOS.CO.ID – Harga sejumlah bahan pokok pangan naik dalam sepekan terakhir. Salah satu sayur-sayuran seperti cabe, bawang putih dan sejumlah hasil pertanian lainnya.
“Produk pertanian bukan seperti produk manufaktur. Sekalipun digenjot membutuhkan waktu,” ujar Pengamat Pertanian Khudori secara daring, Sabtu (25/6/2022).
Sehingga, apabila terjadi kenaikan permintaan tidak bisa direspon dalam satu bulan, dua bulan atau empat bulan. Dan waktu tersebut tidak mudah, berbeda dengan produk manufaktur.
“Kalau yang dilakukan badan pangan nasional semestinya menjembatani daerah-daerah produsen dengan konsumen,” katanya.
Seperti tempo hari di Dompu, dikatakan dia, petani jagung menjerit karena harga murah. Tetapi harga jagung di Jawa sangat tinggi karena dibutuhkan para peternak. Demikian juga harga jagung di International juga tinggi.
“Maka waktu itu Gubernur NTT minta diizinkan untuk ekspor jagung,” ungkapnya.
“Ini bisa dilakukan oleh badan pangan, yang lain bisa dilakukan. Seperti memobilisasi sapi siap potong dari daerah yang tidak terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) ke wilayah yang butuh pasokan besar seperti Jabodetabek dan Bandung Raya,” imbuhnya.
Ia mengakui, orkestrasi tersebut tidak mudah. Karena badan pangan nasional baru dibentuk Februari lalu. ” Anggaran sudah berjalan, apakah ini bisa disisipkan dari APBN dalam jumlah tertentu agar badan pangan nasional bisa berjalan,” ujarnya. (nas)