Terus Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

Sosialisasi Sadar Wisata

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyosialisasikan Sadar Wisata di Desa Sibaganding, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, pada Kamis (23/6). Foto: Kemenparekraf untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus menyosialisasikan Sadar Wisata kepada para pelaku pariwisata di Tanah Air.

Kali ini sosialisasi berlanjut di Desa Sibaganding Kabupaten Simalungun, Desa Lumban Silintong Kabupaten Toba, Desa Siboruon Kabupaten Toba dan Desa Silalahi Pagar Batu Kabupaten Toba, pada Kamis (23/6).

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh mengatakan, sosialisasi Sadar Wisata menjadi program strategis di tengah situasi pandemi Covid-19 yang saat ini tengah bergerak menuju endemi.

“Kita perlu menata dan memastikan upaya-upaya untuk mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Frans dalam keterangannya, Sabtu (25/6).

Ia menegaskan, kekuatan pariwisata saat ini berada di wilayah pedesaan, sehingga hal yang paling mendasar dan diperlukan dalam mewujudkan pariwisata berkualitas adalah standar pelayanan sebagai tuan rumah. Di sini para pelaku pariwisata tentu berharap para wisatawan dapat merasa nyaman dan betah untuk berkunjung dalam durasi yang lama.

“Untuk itu aktivitas wisata yang ditawarkan harus memberikan pengalaman terbaik dan unik sehingga menarik bagi wisatawan untuk datang atau berkunjung kembali,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, sosialisasi Sadar Wisata bertujuan membangun kesadaran para pelaku pariwisata dalam mengembangkan potensi pariwisata desa melalui tiga pilar utama, yakni Sapta Pesona, Pelayanan Prima dan Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE).

“Pandemi Covid-19 berdampak signifikan, khususnya bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kita terus mendorong pariwisata berkualitas yang menawarkan pengalaman unik dan membawa kenyamanan bagi para wisatawan,” ujar dia, saat membuka secara daring acara sosialisasi yang berlangsung serentak di Desa Sibaganding Kabupaten Simalungun, Desa Lumban Silintong Kabupaten Toba, Desa Siboruon Kabupaten Toba dan Desa Silalahi Pagar Batu Kabupaten Toba, pada Kamis (23/6).

Desa Wisata menjadi salah satu alternatif destinasi wisata alam yang dapat menghadirkan keunikan, melalui ciri khas produk lokal, atraksi daerah, serta pelayanan berkualitas. Saat ini terjadi pergeseran tren pariwisata menjadi low mobility, low touch, less crowd dan hygiene. Artinya, standarisasi CHSE menjadi penting untuk meyakinkan wisatawan, karena wisatawan cenderung memilih destinasi yang mengedepankan rasa aman, nyaman, bersih, sehat dan seiring keberlanjutan lingkungan.

Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Florida Pardosi mengatakan, selama ini Sadar Wisata telah lama menjadi landasan pengembangan kepariwisataan dengan pilar utama Sapta Pesona. Namun perbedaannya dengan kampanye ‘Sadar Wisata’ kali ini adalah programnya dilakukan secara lengkap, komprehensif, lebih kekinian dan adaptif sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Kegiatan ini juga bersifat berkelanjutan dan berkesinambungan yang dilakukan dari hulu ke hilir, yakni mulai dari sosialisasi, pelatihan, penyusunan program pengembangan desa wisata, pendampingan, penilaian hingga apresiasi,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Simalungun, M Fikri Fanani Damanik berharap para pelaku pariwisata yang telah dididik dapat menjadi contoh dan inspirasi dalam pengembangan pariwisata desa.

“Wilayah Simalungun memperoleh banyak berkah dengan dianugerahi banyak potensi wisata alam yang luar biasa, mulai dari kebun kopi, hingga wilayah perbukitan yang indah dengan pohon-pohon pinus,” ucapnya.

Bahkan, potensi wisata budaya yang bisa dikembangkan oleh masyarakat juga sangat beragam di setiap desa. Semua itu harus dimaksimalkan untuk memberi kesejahteraan bagi masyarakat.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toba, Rusti Hutapea berharap, dengan adanya edukasi terkait sadar wisata, setiap warga desa yang ada di wilayahnya dapat melayani wisatawan layaknya keluarga.

“Mari kita sambut wisatawan itu layaknya tulang dan nan tulang (keluarga),” serunya.

Rusti juga meminta warga yang telah memperoleh edukasi sadar wisata dapat meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebersihan dan berpartisipasi dalam pengembangan destinasi pariwisata di Toba yang sangat kaya dan beragam, mulai dari wisata alam, hingga wisata budaya dan sejarah.

Untuk diketahui, sosialisasi ‘Sadar Wisata’ ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kampanye Sadar Wisata yang diinisiasi Kemenparekraf dan didukung Bank Dunia dengan menyasar 65 Desa Wisata di tahun 2022 dan 90 Desa Wisata di tahun 2023.(rmn)

Exit mobile version