Ekonomi DKI Tumbuh 4,63 Persen, Kontribusi dari 3 Lapangan Usaha Ini

dki

Biro Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta Achmad Chudhoiri memberikan keterangan soal pertumbuhan ekonomi Jakarta di tengah masa transisi endemi Covid-19. Foto: Indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Biro Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta Achmad Chudhoiri menyampaikan, perkembangan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada tahun 2022. Menunjukan ada pertumbuhan sebesar 4,63 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta disampaikannya, pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan ekonomi Jakarta terkontraksi turun dari 5,82 persen (2019) menjadi -2,39 persen (2022). Pada tahun 2021 ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 3,56 persen.

Jakarta mengalami resesi selama empat triwulan berturut-turut, mulai dari triwulan dua tahun 2020 sampai triwulan tahun 2021. Namun, mulai triwulan dua pada tahun yang sama, Jakarta terbebas dari resesi.

“Kita sudah 4 bulan mengalami kontraksi di bawah 0. Berarti resesi. Artinya kita sudah mengalami sejak tahun 2020 sementer dua sampai tahun 2021 semester satu. Alhamdulilah, kita sudah mulai (naik-red) pascaCovid-19,” kata Achmad Chudhoiri dalam webinar INDOPOSCO.ID dan INDOPOS.CO.ID bertajuk “Jakarta Punya Hajatan Ekonomi Melesat.” di The Kuningan Suites, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022).

Ia menyatakan, pertumbuhan ekonomi di Jakarta tentu sangat penting. Itu terbukti dengan kontribusi laju ekonomi terhadap nasional yakni, sebesar 17,19 persen. Strtuktur ekonomi paling banyak di Jakarta ialah sektor jasa.

Sementara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2021 sebesar Rp2,914,58 triliun. Paling tinggi wilayah Jakarta Pusat sebesar Rp682,99 juta. Sedangkan PDRB per kapita pada tahun yang sama yakni, Rp274,70 juta. PDB Indonesia per kapita tahun 2021 Rp62,2 juta.

Pada triwulan pertama tahun 2022, terdapat tiga lapangan usaha yang berkontribusi terbesar dalam membentuk Produk Domestik Regional Bruto. “Pertama, perdagangan sebesar 17,13 persen. Kedua, industri sebesar 12,80 persen. Ketiga, jasa keungan 11,28 persen,” ujar Chudhoiri.

Dari geliat lapangan usaha tersebut sejumlah sektor mengalami pertumbuhan terbesar. Antara lain, jasa kesehatan sebesar 14,73 persen. Jasa lainnya 13,30 persen dan industri 9,61 persen.

Ia menyadari, bahwa Indonesia belum sepenuhnya lepas dari Covid-19. Data terbaru sampai dengan kemarin ada 8.503 kasus aktif. Bahkan sebelumnya tiga hari berturut-turut naik signifikan.

“Pesan yang disampaikan adalah kita tak boleh lengah. Menga demikian? ekonomi tidak bisa berjalan tanpa ada keinginan dari kita sendiri untuk menyikapi kondisi saat ini,” jelas Chudhoiri.

Meningat ekonomi bisa bergerak, jika semua pihak dalam kondisi yang sehat. Beruntungnya Jakarta telah naik berstatus PPKM Level 1 sejak awal Juni 2022. “Kesehatan adalah kunci utama pertumbuhan ekonomi,” cetus Chudhoiri. (dan)

Exit mobile version