Minggu, 24 September 2023
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Ekonomi

BRI Konsisten Menjaga Kerangka Besar Pemberdayaan

Redaktur Ali Rachman
Jumat, 15 Juli 2022 - 11:45
di kanal Ekonomi
Supari

Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Supari. Foto: BRI untuk INDOPOS.CO.ID

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya mengakselerasi pemulihan ekonomi dengan memberdayakan pelaku UMKM. Hal tersebut dikarenakan pembatasan mobilitas di masa pandemi membuat pelaku UMKM mengembangkan bisnisnya.

Menengok hasil survei Katadata Insight Center (KIC), sekitar 82,9 persen pelaku usaha terkena dampak negatif pandemi. Beberapa diantaranya (63,9 persen) bahkan mengalami turunnya omzet lebih dari 30 persen. Namun demikian, ada pelaku UMKM yang berhasil menemukan jurus baru dengan cepat untuk bertahan, atau memang sudah lama antisipasi ke arah digitalisasi ketika anjuran pembatasan aktivitas super ketat diberlakukan.

BacaJuga

Transformasi SDM, Tugu Insurance Sabet Penghargaan di HR Excellence Awards 2023

Tetapkan Standar Produk Dalam Negeri, Bamsoet: Tekan Masyarakat Gunakan Barang Impor

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan krisis yang dihadapi pelaku UMKM dan ultra mikro saat ini berbeda dengan krisis ekonomi beberapa dekade silam. Menurutnya, pelaku usaha dihadapkan pada dua pilihan, mempertahankan status quo atau memilih untuk berubah.

Pandemi menuntut pelaku usaha beradaptasi dengan pola konsumsi baru, memasuki pasar online atau bermitra dengan digital platform dalam memasarkan produknya. Katadata menyampaikan, sejumlah 59 persen UMKM merespon dengan mulai beralih ke e-commerce. Aktivitas jual beli online juga melonjak 69% dengan transaksi pembayaran digital meningkat 65 persen.

“Tidak semua pelaku UMKM Ultra Mikro secara alami memiliki kemampuan dan modal adaptasi yang sama. Tantangan baru di masa yang menantang ini membawa pertanyaan bagi pelaku UMKM, apakah mereka bisa ‘mentas’ atau bahkan naik kelas?,” ungkap Supari.

Digitalisasi Menggeser Status Quo UMKM Ultra Mikro

Lebih lanjut, Supari mengatakan digitalisasi menjadi salah satu instrumen survivabilitas dan ketahanan UMKM untuk mengurangi dampak pandemi. Adopsi teknologi ditunjukkan dengan kepemilikan smartphone oleh pelaku UMKM dan Ultra Mikro meningkat akibat tekanan pandemi beralih dari offline to online dengan dukungan internet.

Dalam riset terbarunya (Supari dan Anton 2022), membuktikan UMKM yang telah melakukan digitalisasi lebih mampu bertahan dibandingkan yang belum. Hal ini dikarenakan bisnis digital dapat menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan skala bisnis. Kinerja UMKM meningkat melalui efisiensi dan inovasi.

Namun demikian, berdasarkan lamanya digitalisasi mayoritas 75 persen dari mereka belum melakukan bisnis secara digital, penetrasinya masih rendah hanya 25 persen UMKM yang menggunakan media sosial, website, atau marketplace untuk berjualan di masa pandemi. Ini bisa disebabkan aktivitas inklusi dan literasi masih perlu didorong lebih baik lagi sekaligus meningkatkan akses layanan keuangan formal.

“BRI memiliki kerangka program pemberdayaan UMKM baik untuk individu, kelompok dan ekosistem desa. Lebih dari 27 ribu tenaga pemasar BRI sebagai ujung tombak pemberdayaan meliputi literasi dasar, literasi bisnis dan literasi digital. Program pemerintah bansos, membangun klaster usaha dan desa brilian dilakukan secara intensif,” tegasnya.

Khususnya pada segmen Ultra Mikro, literasi keuangan masih rendah, tingkat inklusi keuangan 65 persen di mana kurang dari 40% masyarakat Ultra Mikro belum memiliki rekening tabungan. Menurut kajian Women’s World Banking (WWB), pelaku usaha ultra mikro berada pada kelompok Necessary dan Stable, pinjaman informal, merasa tidak perlu perijinan, cashflow campur dan penggunaan handphone sebatas pribadi bukan usaha.

Hal ini yang membuat BRI selaku induk Holding UMi menaruh perhatian lebih, mendorong peningkatan kapabilitas pengusaha dan usahanya. Pemerintah dalam rencana strategis ekonomi nasional ingin mendorong tingkat inklusi keuangan 90 persen di tahun 2024.

Melalui Holding atau Sinergi Ekosistem Ultra Mikro (UMi) antara Pegadaian, PNM dan BRI memberikan harapan baru bagi masyarakat Ultra Mikro dengan memperluas jaringan Unit Colocation SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) dan memperdalam layanan produk dan jasa keuangan formal yang semakin lengkap.

“Berbagai program dilakukan BRI sebagai kerangka besar pemberdayaan sesuai koridor Sinergi Ekosistem Ultra Mikro. BRI mendorong entitas Pegadaian dan PNM memastikan pelaku usaha Ultra Mikro memiliki pengetahuan, kemampuan dan kesempatan akses layanan keuangan yang adil dan inklusif agar terhindar dari kerentanan dan menaikkelaskan pelaku usaha ultra mikro,” ucap Supari.

Pemberdayaan Digital dan Cashless di Ekosistem PNM dan Pegadaian

Masih dalam risetnya, Supari mengungkap bahwa dibandingkan dengan yang belum pernah melakukan digitalisasi, UMKM Ultra Mikro yang telah mengadopsi digital memiliki probabilitas ketahanan yang lebih tinggi, dengan peningkatan penjualan, likuiditas, dan profitabilitas. Bagaimana BRI fokus memberdayakan dan meningkatkan produktivitas pelaku UMKM Ultra Mikro menjadi langkah implementasi i4i (innovation for inclusion), intervensi inovasi yang berfokus pada inisiatif teknologi dalam meningkatkan akses layanan keuangan.

Program dan aktivitas yang ditujukan pada ekosistem ultra mikro PNM dan Pegadaian disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan nasabah. Lebih khususnya pada kelompok pra sejahtera di customer based PNM, program pemberdayaan diprioritaskan pada edukasi layanan keuangan digital dan cashless serta dukungan untuk pelaku usaha perempuan.

“BRI terus mendorong pelaku UMKM Ultra Mikro supaya berani bersaing di digital platform sebagai bagian dari journey cashless ecosystem yang harus dibangun. Langkah awal, BRI memastikan kepemilikan produk tabungan Simpedes UMi oleh nasabah PNM dan Pegadaian untuk memfasilitasi pencairan pinjaman hingga bertransaksi secara cashless dengan memanfaatkan sebaran Agen BRILink dan Agen Pegadaian sebagai solusi paling dekat,” terangnya.

Platform LinkUMKM disediakan oleh BRI agar pelaku usaha Ultra Mikro mengakses modul-modul pemberdayaan berisi edukasi dasar seperti pengenalan produk keuangan, pengelolaan cashflow usaha, pencatatan keuangan sederhana, hingga tips kemasan produk dan bagaimana cara memanfaatkan media untuk berjualan.

Untuk mengenalkan produk UMKM Ultra Mikro lebih luas, BRI bersama Pegadaian dan PNM telah menggelar Festival Pasar Senyum di Cirebon. Turut menghadirkan 50 tenant, jenis usaha foods & beverages sampai dengan craft products binaan 3 Entitas. Ajang ini merupakan pembuktian eksistensi UMKM Ultra Mikro, bahwa mereka memiliki peranan penting bagi perekonomian setempat.

UMKM Ultra Mikro go online, BRI kerja sama dengan Grab Indonesia menyelenggarakan ‘Grab untuk UMKM’ memfasilitasi anggota kelompok Mekaar PNM, nasabah Pegadaian sekaligus BRI, sehingga mulai mengenal dan dapat menjadi mitra di Grab Merchant, Grab Food, dan Grab Kios. Melalui Grab Indonesia, BRI telah memfasilitasi pelatihan dan pendampingan digitalisasi UMKM Ultra Mikro di berbagai kota menghadirkan platform yang inklusif.

BRI kemudian bekerjasama Kementerian Investasi/BKPM untuk memastikan tiap pelaku usaha memiliki syarat dokumen agar bisa bergabung sebagai mitra. Pelatihan NIB (Nomor Induk Berusaha) juga dilakukan sebagai tindaklanjut atas proses onboarding di digital platform atau marketplace. Sejumlah 1.800 peserta kelompok Mekaar PNM mengikuti rangkaian pelatihan pengembangan kapasitas usaha.

Dengan demikian, pelaku usaha ultra mikro memiliki ruang baru untuk tumbuh, berinovasi dan mengejarkan ketertinggalan. Dampaknya signifikan, stimulus penyaluran pinjaman plus program pemberdayaan bagi ekosistem Ultra Mikro dapat mendorong kemampuan produksi naik 2,6 kali lipat atau naik 16% jika dibandingkan dengan kondisi tanpa sinergi ultra mikro, menjangkau pasar 1,4 lebih luas dan cepat, menambah jumlah demand penambahan modal 1,6 kali lipat, naik 33% jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Keberhasilan mereka dapat memberikan social impact menyerap lebih banyak tenaga kerja dan bahan baku komoditas lokal.

“Literasi dan inklusi bagi ekosistem Ultra Mikro bukan pekerjaan yang mudah, pemberdayaan digital, dimulai dari inisiatif membiasakan mereka berperilaku cashless merupakan sebuah inovasi pemberdayaan dalam rangka implementasi i4i (innovation for inclusion) bagi UMKM khususnya pelaku usaha Ultra Mikro,” pungkas Supari.(adv)

Tags: BRIDigitalisasiHolding Ultra MikropandemisenyumUltra Mikro
ShareTweetSendShareSend

MIXADVERT JASAPRO

Related Posts

sunarso
DIsway

Tumbuh Impresif, Fee-Based Income BRI Capai Double Digit

Jumat, 22 September 2023 - 18:58
bri
Ekonomi

Borong 3 Penghargaan, Keberhasilan Transformasi Bawa BRI Sebagai ‘Bank dengan Kinerja Keuangan Terbaik’

Jumat, 22 September 2023 - 14:04
Aktif Berdayakan UMKM, BRI Selenggarakan Program Inovatif ‘Pengusaha Muda BRILiaN 2023’
Ekonomi

Aktif Berdayakan UMKM, BRI Selenggarakan Program Inovatif ‘Pengusaha Muda BRILiaN 2023’

Kamis, 21 September 2023 - 17:32
Penanaman-mangrove
Ekonomi

Dukung Upaya Pemerintah Bebas Emisi Karbon, BRI Kembali Tanam Bibit Mangrove di Pulau Tidung, Total 10.500 Bibit di 2023

Kamis, 21 September 2023 - 11:05
bri
Ekonomi

Perangi Social Engineering, BRI Imbau Jangan Klik Link & Install Aplikasi Tak Jelas

Rabu, 20 September 2023 - 14:04
bri
Ekonomi

Dukung Perekonomian Rakyat, BRI Group Berdayakan Segmen Ultra Mikro & Bangun Sharing Economy AgenBRILink

Selasa, 19 September 2023 - 20:32
Load More

Populer hari ini

ip

Inilah Tanggapan Mahasiswa UGM Terhadap Adu Gagasan Bacapres Anies

Selasa, 19 September 2023 - 23:49
Penutupan-Jalan

Warga Keluhkan Penutupan Jalan Raya Rangkasbitung – Pandeglang untuk Pernikahan

Sabtu, 23 September 2023 - 09:05
prabowoganjar

Isu Duet Prabowo-Ganjar Dinilai Solusi Terbaik Cegah Pembelahan Sosial

Jumat, 22 September 2023 - 18:18
polisi

Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen, Polisi Amankan Sopir dan Kernet Truk

Sabtu, 23 September 2023 - 21:46
KH.-Ahmad-Jaelani

Tokoh Betawi Menyoroti Dua Hal dalam Perubahan UU 29/2007

Jumat, 22 September 2023 - 23:55

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 22 September 2023 - Screenshot 2023 09 21 at 11.55.04 PM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 22 September 2023

Redaktur gimbal
Jumat, 22 September 2023 - 00:12
Koran Indoposco Edisi 19 September 2023 - Screenshot 2023 09 19 at 12.58.22 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 19 September 2023

Redaktur gimbal
Selasa, 19 September 2023 - 01:21
Koran Indoposco Edisi 15 September 2023 - Screenshot 2023 09 15 at 12.06.36 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 15 September 2023

Redaktur gimbal
Jumat, 15 September 2023 - 00:17
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2023.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2023.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist