Inkubator Bisnis Umar Usman Dukung Peningkatan Rasio Kewirausahaan

Kolaborasi dengan KemenKopUKM

Inkubator Bisnis Umar Usman

Kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Peningkatan Kapasitas SDM Lembaga Inkubator yang digelar oleh Asisten Deputi Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha, Deputi Kewirausahaan KemenKopUKM. Foto: Inkubator Bisnis Umar Usman untuk indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil menengah (KemenKopUKM), saat ini Rasio Kewirausahaan di Indonesia baru mencapai 3,47 persen dari total penduduk Indonesia. Angka tersebut jauh tertinggal dari Negara tetangga yang sama-sama Negara berkembang seperti Malaysia 4,74 persen, Thailand 4,26% dan Singapura 8,75 persen. Padahal idealnya untuk sebuah Negara berkembang memiliki Rasio Kewirausahaan sebesar 5 persen.

Sampai akhir tahun 2024 nanti, Pemerintah melalui KemenKopUKM menargetkan Rasio Kewirausahaan di Indonesia bisa mencapai 3,9 persen. Untuk dapat meningkatkan Rasio Kewirausahaan di Indonesia tidaklah mudah, perlu berbagai upaya, berbagai program dan kolaborasi berbagai pihak.

Salah satunya adalah dengan kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Lembaga Inkubator yang digelar oleh Asisten Deputi Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha, Deputi Kewirausahaan KemenKopUKM kepada 15 Lembaga Inkubator terpilih dengan masing-masing mengirimkan 3 orang SDM yang mewakili Manager Inkubator, SDM Pengelola Inkubator dan Pendamping Inkubator yang dilakukan di kota Tangerang selama 3 hari yaitu pada 13 hingga 15 Juli 2022.

Deputi Kewirausahaan KemenKopUKM, Siti Azizah mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan oleh Deputi Kewirausahaan KemenKopUKM untuk meningkatkan Rasio Kewirausahaan adalah dengan melakukan kegiatan BIMTEK Peningkatan Kapasitas SDM Lembaga Inkubator.

Dengan kegiatan ini diharapkan SDM Lembaga Inkubator semakin kompeten dalam menajalankan perannya didalam upaya melahirkan Wirausaha dan meningkatkan Rasio Kewirausahaan dengan melakukan inkubasi tenant-tenant terbaiknya,” ujarnya, Sabtu (16/7/2022).

Sementara itu, Asisten Deputi Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha, Deputi Kewirausahaan KemenKopUKM, Cristina Agustin menyebut jika program ini tidak hanya akan berhenti sampai pada BIMTEK ini.

“Kami (Deputi Kewirausahaan, Kementerian Koperasi dan UKM) akan mendampingi hingga 3 bulan ke depan dan akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap Lembaga Inkubator Bapak/Ibu Semua,” ujarnya.

Di samping itu,Kepala Inkubator Bisnis Umar Usman, Rendika Rezky mengatakan, kegiatan ini sangat berharga bagi para Lembaga Inkubator khususnya Inkubator Bisnis Umar Usman.

“Karena program ini sangat akan membantu kami dalam menjalankan dan mengembangkan Lembaga Inkubator untuk bisa menjadi bagian dalam upaya meningkatkan Rasio Kewirausahaan di Indonesia. Ditambah lagi dasar hukum yang ada seperti Peraturan Pemerintah (PP) No 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Peraturan Presiden (Perpres) No 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021 -2024 upaya pengembangan Kewirausahaan Nasional adalah melalui proses Inkubasi Usaha,” ujarnya.

“Semoga upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta pihak Swasta dalam upaya pengembangan Kewirausahaan di Indonesia ini dapat memberikan dampak yang positif dalam berbagai permasalahan yang ada mulai dari masalah perekonomian hingga sosial. Tentu hal ini tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, perlu adanya kolaborasi yang kuat dan komit dan juga didukung oleh para SDM dan Lembaga yang kompeten,” tambahnya.

Karena sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga saat ini masih menjadi sektor yang menyumbagkan kontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau sekitar Rp8.573,89 triliun pada tahun 2021 dan juga menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Untuk itu sektor UMKM harus menjadi perhatian besar dari berbagai pihak agar mereka minimal bisa bertahan bahkan bisa bangkit dari berbagai faktor yang dapat menghambat seperti dampak pandemi Covid-19 hingga isu Perekonomian Dunia Internasional.

Inkubator Bisnis Umar Usman merupakan lembaga yang dibentuk oleh Yayasan Pendidikan Umar Usman yang berfokus kepada melahirkan wirausaha wirausaha yang memiliki inovasi, dampak dan juga memiliki daya saing yang kuat di pasar Nasional.

Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR. (adv)

Exit mobile version