Strategi dan Fundamental yang Kuat Dorong Profitabilitas GoTo

goto

ilustrasi - Grafik saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang terlihat di monitor Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: HO-GoTo untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Mantapnya strategi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) untuk menerapkan berbagai inisiatif hyperlocal dan penjualan silang menjadi dasar keyakinan analis untuk merekomendasikan investor hold saham GoTo dengan target harga Rp420 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan mengatakan, potensi pertumbuhan GTV GoTo menjadi Rp710 triliun tahun ini, dari tahun sebelumnya yang hanya Rp461 triliun. Saat ini, GoTo menjalankan tiga pilar bisnis secara bersamaan yang terdiri atas layanan on-demand melalui Gojek, e-commerce melalui Tokopedia dan financial technology melalui GoTo Financial.

“Kami perkirakan pendapatan bersih GoTo akan mencapai Rp7,6 triliun pada tahun 2022. Tumbuh 67 persen year on year (YoY),” ujar Farras dalam keterngannya, Selasa (19/7/2022).

Pertumbuhan kinerja GoTo bukan hanya diproyeksi terjadi tahun ini, melainkan terjadi secara konsisten dalam jangka panjang. Diproyeksikan, bisnis GoTo akan tumbuh secara majemuk lebih dari 20 persen selama lima tahun ke depan.

Pada tahun 2021, sekitar 201 juta orang di Indonesia telah menggunakan internet. Angka tersebut diproyeksikan mencapai 233 juta pada 2025. Pertumbuhan pengguna internet telah mendorong nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia.

Seiring dengan itu, basis pengguna GoTo juga diperkirakan akan terus meningkat. Terlebih seluruh segmen bisnis utama GoTo, baik itu on-demand, e-commerce, maupun fintech, merupakan industri yang relatif muda di Indonesia sehingga ruang pertumbuhan masih sangat terbuka luas.

Menurut RedSeer, pada tahun 2021, e-commerce hanya menyumbang 8,7 persen dari total penjualan ritel Indonesia. Hal yang sama berlaku untuk logistik on-demand (dengan tingkat penetrasi 8,3 persen), dan mobilitas (5,2 persen).

RedSeer juga memproyeksikan GoTo dapat mencatat pertumbuhan bagian pasar yang dapat dijangkau sebesar 20 persen sampai 36 persen pada 2021-2025. Ditambah lagi dengan kekuatan ekosistem GoTo yang lebih lengkap dan unggul dibandingkan dua kompetitor utamanya, yaitu SEA Ltd dan Grab.

“SEA Ltd tidak memiliki layanan on-demand, sementara Grab tidak memiliki e-commerce,” ungkap Farras.

Ke depan, lini bisnis fintech GoTo diproyeksi akan semakin berkembang dan lebih kontributif pada pertumbuhan GoTo. GoTo Financial sendiri memiliki beberapa bisnis yang terbagi dalam empat kategori, yakni pembayaran konsumen, pembayaran pedagang, solusi pedagang dan platform pinjaman. (rmn)

Exit mobile version