Wujudkan Ketahanan Pangan Pulau Obi melalui Program Sentani

padi

Perusahaan pertambangan dan hilirisasi Harita Nickel mengembangkan program Sentra Ketahanan Pangan Obi (Sentani) di Desa Buton dan Desa Akegula, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut). Foto: Harita Nickel untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Perusahaan pertambangan dan hilirisasi Harita Nickel mengembangkan program Sentra Ketahanan Pangan Obi (Sentani) di Desa Buton dan Desa Akegula, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut).

Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, menambah pendapatan petani, serta mewujudkan ketahanan pangan di Pulau Obi. Sentani merupakan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) Harita Nickel di sektor pertanian Pulau Obi.

Head of External Relations Harita Nickel, Stevi Thomas mengatakan, program ini melibatkan Dinas Pertanian Halsel, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan kelompok tani, serta diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian, kemandirian pangan, serta indeks nilai tukar petani di wilayah Obi.

“Program Sentani ini sekaligus menjadi satu jawaban konkret Harita Nickel terhadap cita-cita peningkatan kesejahteraan petani dan swasembada pangan nasional,” ujar Stevi dalam keterangannya, Kamis (21/7/2022).

Department Head of Community Affairs & Land Acquisition Harita Nickel, Latif Supriadi menambahkan, melalui program ini, kelompok tani mendapat bimbingan budidaya, dukungan sarana dan prasarana pertanian, serta dukungan terhadap penyerapan pasar. Adapun komoditas yang dikembangkan, yaitu demplot padi dan semangka sebagai pengembangan program tahap pertama.

“Mayoritas hasil panen diserap oleh Harita Nickel dan sebagian lagi oleh masyarakat. Jadi mereka juga berpeluang untuk memenuhi tingginya permintaan beras dari pihak perusahaan,” kata Latif.

Ia mengungkapkan, sejak Program Sentani diresmikan akhir Maret 2022 lalu, poktan binaan Harita Nickel telah melakukan panen perdana buah semangka sebanyak 1,1 ton pada awal Juni dan menghasilkan gabah kering panen (GKP) perdana sebanyak 4,8 ton per hektare pada Rabu (20/7/2022).

Sementara itu, Direktur BUMDes Buton, Mahfud Lohor mengakui telah terjadi peningkatan hasil panen secara signifikan sejak kelompok tani dibimbing oleh Harita Nickel.

“Program Sentani membuat hasil panen meningkat. Potensi panen kali ini mencapai 4,8 ton GKP, atau 4 kali lebih banyak dibandingkan hasil petani sebelum ada pendampingan,” ujarnya, yang hadir dalam acara panen padi perdana di Desa Buton, Rabu (20/7/2022).

Hal senada juga disampaikan Darwan Abdul Hasan, seorang anggota kelompok tani di Desa Buton.

“Pendampingan dari Harita Nickel memberikan hasil yang sangat memuaskan, hasil kami bisa empat kali lipat lebih banyak dibanding sebelum ada pendampingan,” sebutnya.(rmn)

Exit mobile version