Penjualan PT AIMS Meningkat Signifikan

PT AIMS

kiri ke kanan: Direktur PT AIMS, M. Aditya Hutama Putra; Direktur Utama PT AIMS, Ramono Sukadis; Corporate Secretary, Heriman Setyabudi; dan Komisaris Utama, Paido S.M. Panggabean foto bersama usai RUPS PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS), Jumat (29/7). Foto: PT AIMS untuk indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Penjualan PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) di tahun 2021 dilaporkan meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan surat keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia No. Kep-00015/BEI/01-2021 perihal perubahan peraturan nomor I-E tentang kewajiban penyampaian informasi, maka pada 29 Juli 2022, PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) menggelar kegiatan public expose tahunan untuk tahun ini.

Berdasarkan Kinerja keuangan sampai dengan 31 Desember 2021, perusahaan telah berhasil meraih kinerja laba rugi serta membukukan keuangan secara positif, setelah sejak tahun 2017 perusahaan terus mengalami kerugian.

“Kami sampaikan bahwa pada hari ini tanggal 29 Juli 2022 kami telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2021. Dan RUPS tahun 2022 ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan e-RUPS yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang akhirnya saat ini kita lakukan publik ekspos untuk memberikan laporan keuangan kami yang mengalami peningkatan,” jelas Direktur Utama PT. Akbar Indo Makmur Stimec.Tbk, Ramono Sukadis, Jumat (29/7).

Penjualan tahun 2021 dilaporkan sebesar Rp 38,51 miliar naik sebesar 716% dibanding tahun sebelumnya. Laba bersih sebesar Rp 2,61 miliar dan laba per saham menjadi positif Rp 11,89 per saham. Pertama kali dicapai dalam 5 tahun terakhir. Sebagai informasi, di tahun lalu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan batubara tersebut membukukan laba kotor Rp 231 juta. Namun, pada penghujung tahun 2020 perusahaan ini harus membukukan rugi Rp 863 juta.

Aset tahun 2021 tumbuh menjadi sebesar Rp 23,54 miliar dan saldo laba ditahan tersisa hanya sebesar minus Rp 21,58 juta, nyaris menutup kerugian 5 tahun sebelumnya.

Tampaknya AIMS mampu meletakkan landasan bisnis yang mumpuni untuk meraih pertumbuhan ke depannya.

Hal ini tercermin pada Laporan Keuangan Kuartal I per 31 Maret 2022 dimana AIMS sudah membukukan penjualan sebesar Rp 10,75 miliar, laba bersih sebesar Rp 1,67 miliar dan laba per saham sebesar Rp 7.61 per saham, hanya dalam waktu 3 bulan,

“Dengan kuota produksi batubara sebanyak 24 tongkang batubara yang kita peroleh tahun ini, maka kami berharap kinerja tahun 2022 sekurang-kurangnya sama dengan tahun 2021,” jelas Direktur AIMS, M. Aditya Hutama Putra.

“Kami sama sekali tidak berada dalam zona nyaman, namun justeru tertantang menumbuh kembangkan perusahaan agar meningkatkan nilai korporasi (corporate value) ke depannya,” pungkas Aditya.

Seperti diketahui AIMS masih menduduki peringkat sebagai emiten skala kecil berdasarkan peraturan OJK No. 43/2020, dengan memiliki aset di bawah Rp 50 miliar.

Pertumbuhan sepertinya menjadi tantangan bagi AIMS agar tetap eksis di pasar modal, naik kelas dan mampu berbicara ke sumber-sumber pendanaan korporasi.

Salah satu strategi yang dicanangkan AIMS adalah dengan memperkuat bisnis yang sudah ada, yaitu dengan mengupayakan penambahan kuota produksi batubara, melakukan trading sendiri dan memperoleh pelanggan baru.

Tidak tertutup kemungkinan AIMS juga akan menjajaki diversifikasi bidang usaha, tidak hanya bergantung pada satu produk energi.

“Kami sedang melakukan kajian secara komprehensif, melibatkan mitra bisnis dan tenaga ahli. Pada saatnya nanti akan kami sampaikan terlebih dahulu kepada otoritas pasar modal,” ujar Corporate Secretary, Heriman Setyabudi menutup publik ekspos. (ibs)

Exit mobile version