Kamis, 11 Agustus 2022
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

Magazine Paten kesatu 2022

  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Ekonomi

ASHA Mengadopsi Teknologi Akuakultur Norwegia untuk Tingkatkan Produktivitas

by wib
Jumat, 5 Agustus 2022 - 22:10
in Ekonomi
ASHA

PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk. (ASHA) mengumumkan telah berkolaborasi dengan Norwegian Engineers and Architects AS (NAS) terkait rencana implementasi teknologi termutakhir akuakultur di Indonesia, Foto: Untuk Indopos.co.id

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk. (ASHA) mengumumkan telah berkolaborasi dengan Norwegian Engineers and Architects AS (NAS) terkait rencana implementasi teknologi termutakhir akuakultur di Indonesia. Kolaborasi ini dilakukan melalui PT Asha Fortuna Corpora yang merupakan holding dari ASHA.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman oleh komisaris utama ASHA, Asman dengan Direktur Utama NAS, Svein Gunnar Endresen serta disaksikan oleh Direktur Utama ASHA, William Sutioso dan Representatif NAS di Indonesia, Widya Utama.

BacaJuga

Prediksi Harga Gandum Naik Tajam, Akademisi IPB: Saatnya Gaungkan Pangan Lokal dan Produk Turunannya

Analis Proyeksikan Pencapaian BRI Group Semakin Mengkilap di Akhir Tahun 2022

Dalam kesepakatan itu, Perseroan berharap dapat mengadopsi teknologi terbaru yang dikembangkan Norwegian Engineers and Architects AS (NAS) untuk meningkatkan produktivitas perikanan demi memenuhi permintaan perikanan.

“Kami sengaja bekerjasama dengan pihak NAS karena mereka sudah terdepan dalam hal teknologi budidaya perikanan. Seperti yang kita ketahui, di Indonesia terkenal dengan salmon norwey, akan tetapi, kita tidak bisa membudidayakannya di negara tropis. Meskipun demikian, kita dapat mengadopsi teknologi Norwegia untuk mengembangkan budidaya ikan di negara tropis,” tutur William.

Dalam implementasinya, perusahaan asal Norwegia ini akan mengirim para ahli untuk melakukan feasibility studies terkait akuakultur di Indonesia. Lebih detail, para peneliti akan menerapkan akuakultur dengan system closed-loop, yaitu system pembudidayaan komoditas perikanan di darat dengan metode ruang tertutup.

William menegaskan, “Dengan menerapkan (closed-loop) system ini, bio-security dapat dikontrol. Berbeda dengan budidaya di lepas pantai yang jauh lebih riskan mengingat banyak faktor eksternal yang tidak dapat kita kontrol.”

Langkah ini juga jauh dianggap ramah lingkungan karena limbah sisa budidaya (bio-waste) dapat dikontrol sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.

Kajian tersebut rencananya akan dilakukan di daerah Lombok di atas lahan seluas 30 hektar. Area ini sengaja dipilih mengingat sanitasi air di wilayah tersebut masih bersih serta jauh dari lingkungan pabrik. Dengan adanya perlakuan tersebut, Perseroan berharap dapat menghasilkan ikan berkualitas tinggi dengan jumlah produktivitas yang besar.

Dalam acara penandatangan kesepakatan ini, Presiden Direktur PT CSFI Tbk, William Sutioso, menyatakan nilai kerja sama ini diprediksi menyentuh angka US$80 juta di mana 85% dana pengembangannya diperoleh dari soft loan yang disediakan pemerintah Norwegia.

William berharap pengadopsian teknologi NAS dapat mengurangi hambatan proses budidaya perikanan dari segi infrastruktur. Adapun komoditas yang akan dibudidayakan, yakni udang vaname, ikan baramundi, dan lobster.

Sebagai representatif dari Norwegian Engineers and Architects AS di Indonesia, Widya Utama, mengatakan, “Dengan menggunakan teknologi NAS untuk sektor perikanan, Indonesia bisa menjadi role model dalam budidaya ikan yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan harapan Bank Dunia agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan komoditas perikanan di seluruh dunia.”

Terkait implementasi teknologi NAS, ASHA berharap proses instalasi infrastruktur yang akan digunakan dapat rampung pada Q4 2023 sehingga proses produksi dapat dilakukan pada awal 2024. Proyeksi produksi akuakultur ini ditargetkan mencapai 3.000-5.000 ton dengan kualitas premium yang akan difokuskan untuk pemenuhan permintaan pasar Eropa dan Amerika.

Widya juga menegaskan langkah ini perlu ditempuh untuk meningkatkan hasil produksi. Menurutnya, tanpa implementasi akuakultur jumlah produksi perikanan akan stagnan sehingga tidak dapat mengimbangi peningkatan permintaan pangan yang diprediksi mencapai 70% di tahun 2030 mendatang.

Di samping itu, penerapan teknologi akuakultur di Indonesia juga dapat mengatasi masalah kualitas komoditas perikanan yang kurang baik. Dalam pernyataannya, Widya menjelaskan bahwa Indonesia adalah produsen terbesar ke-4 penghasil udang vaname, sayangnya kualitasnya dinilai masih kurang baik.

Dengan adanya penerapan Recirculating Aquaculture System (RAS) di dalam kolam dengan kontrol kebersihan air yang selalu dijaga, komoditas perikanan yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan sehat. Apabila teknologi ini berhasil diimplementasikan, Widya optimis Indonesia dapat menjadi penghasil ikan baramundi atau asian salmon berkualitas premium.(ibs)

Tags: kolaborasiNorwegian Engineers and Architects ASPT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Kegiatan-demplot-jagung
Ekonomi

Pertani HKTI Kerja Sama dengan Pupuk Kaltim Garap Demplot Jagung Seluas 300 hektare

Kamis, 4 Agustus 2022 - 16:55
Jan-Samuel-Maringka
Nasional

Irjen Kementan dan Forkopimda Sanggau Siap Menjaga Pangan untuk Masa Depan

Sabtu, 30 Juli 2022 - 17:40
Ekspor-Class
Ekonomi

Kolaborasi Bea Cukai dan Pemerintah Daerah Jadi Kunci Peningkatan Ekspor

Jumat, 22 Juli 2022 - 19:19
BNI Go Global
Ekonomi

Telkomsel Berkolaborasi dengan Bank BNI dan MCAS Group, Perkuat Transformasi Ekosistem Digital Sektor Perbankan

Kamis, 30 Juni 2022 - 10:50
Seminar
Nasional

Semangat Kolaborasi Kunci Kebangkitkan Ekonomi Nasional

Selasa, 28 Juni 2022 - 12:31
Jaga Pangan
Nasional

Kementan-APH Provinsi NTT Kolaborasi Jaga Pangan

Jumat, 24 Juni 2022 - 22:17
Load More

Populer hari ini

Irjen-Ferdy-Sambo

Status Ferdy Sambo di Polri Belum Diputuskan, Kriminolog: Terancam Dipecat

Rabu, 10 Agustus 2022 - 12:55
ASHA

ASHA Mengadopsi Teknologi Akuakultur Norwegia untuk Tingkatkan Produktivitas

Jumat, 5 Agustus 2022 - 22:10
polri

Gunakan Metode Scientific Crime Investigation Ungkap Kasus Brigadir J, Polri Diapresiasi

Rabu, 10 Agustus 2022 - 17:42
Prarekonstruksi

Penasihat Kapolri Fahmi Alamsyah Mengundurkan Diri Diduga karena Kasus Brigadir J

Rabu, 10 Agustus 2022 - 11:27
hendardi

Ferdy Sambo Jadi Tersangka, Hendardi : Kapolri Lulus Ujian Terberat

Selasa, 9 Agustus 2022 - 23:40

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 9 Agustus 2022 - Screenshot 2022 08 09 at 12.34.26 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 9 Agustus 2022

by gimbal
Selasa, 9 Agustus 2022 - 00:45
Koran Indoposco Edisi 5 Agustus 2022 - Screenshot 2022 08 05 at 1.05.31 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 5 Agustus 2022

by gimbal
Jumat, 5 Agustus 2022 - 01:10
Koran Indoposco Edisi 2 Agustus 2022 - Screen Shot 2022 08 02 at 01.31.22 - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 2 Agustus 2022

by gimbal
Selasa, 2 Agustus 2022 - 01:38
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2022.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2022.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist