Pasokan CPO untuk Program Biodiesel Khusus B40 Diprediksi Naik

sawit

Petani tengah memanen kelapa sawit. Foto : Youtube

INDOPOS.CO.ID – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memprediksi ada kemungkinan suplai crude palm oil (CPO) untuk program biodiesel ke depan meningkat, khususnya saat proporsi sawit dinaikkan menjadi 40 persen alias B40.

“Saat ini, jumlah pasokan CPO yang dapat disuplai oleh GAPKI mencapai 9,3 juta ton,” ujar Sekretaris Jenderal GAPKI, Eddy Martono Eddy di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Catatan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, realisasi penyaluran B30 hingga 27 Agustus 2022 mencapai 6,4 juta kiloliter (kl), naik 63 persen dari alokasi 10,15 juta kl.

GAPKI mengaku terbuka terhadap peninjauan dari semua pihak, khususnya untuk kenaikan blending sawit secara seksama. Sebab, program tersebut akan berdampak kepada produk turunan sawit lainnya. Terutama antara produksi dengan kebutuhan pangan lokal, kebutuhan non-pangan lokal dan energi.

Terpisah, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, saat ini ada beberapa tantangan di dalam pengembangan biodiesel di Indonesia, di antaranya insentif untuk menutup selisih harga indeks pasar (HIP) BBM dengan HIP Biodiesel yang masih bergantung kepada pungutan dana ekspor, serta fluktuasi harga CPO dan minyak dunia.

Selain itu, besarnya komponen teknologi yang berasal dari luar negeri, membuat tingkat inflasi bisa sangat mempengaruhi nilai investasi. Belum lagi, masih ada keterbatasan infrastruktur pada beberapa wilayah.

“Perlunya meningkatkan wawasan masyarakat, melalui sosialisasi terkait BBN terutama biodiesel. Apalagi adanya kampanye negatif dari pasar luar yang menyebabkan kesulitan untuk mengekspor produk biodiesel Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Harian Aprobi, Paulus Tjakrawan mengatakan, seiring dukungan kebijakan pemerintah, konsumsi biodiesel mempunyai tren positif dalam satu dasawarsa terakhir. Sedangkan produksi biodiesel mengalami pertumbuhan pesat dalam 16 tahun terakhir.

“Total kapasitas produksi terpasang mencapai 16,6 juta kiloliter sampai 2021,” sebutnya.

Memasuki 2022, pemakaian minyak sawit untuk biodiesel diprediksi menjadi 17 persen. Sebagian besar konsumsi sawit di dalam negeri, digunakan untuk kebutuhan makan, terutama minyak goreng. Selain itu, pemanfaatan biodiesel juga efektif meningkatkan serapan sawit domestik ketika terjadi pelemahan permintaan di pasar global. (rmn)

Exit mobile version