Imbas Kenaikan BBM, Daya Beli Turun 37 Persen dan Harga Bahan Pokok Meroket

bahan-pokok

Sejumlah bahan pokok. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menolak keras kenaikan harga BBM subsidi saat kondisi perekonomian dalam negeri tidak baik. Dampaknya sudah mulai terasa oleh masyarakat.

Ikappi terus melakukan kajian dan upaya-upaya kongkret untuk mempercepat konsolidasi dan melakukan penguatan terhadap anggota.

“Kami sedang mengupayakan langkah-langkah, serta upaya-upaya yang memungkinkan untuk menjaga agar pedagang kami tidak kolaps,” kata Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan melalui gawai, Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Selain itu, daya beli masyarakat juga per hari ini ada penurunan hingga 37 persen. Sehingga hal tersebut dianggap meresahkan pedagang pasar di seluruh Indonesia.

“Kami sudah mengalami gelombang keras pada saat pandemi Covid-19, ditambah lagi kenaikan BBM. Ini akan berakibat fatal terhadap tingkat penurunan perekonomian pedagang pasar,” keluhnya.

Pihaknya meminta pedagang tetap bersabar dalam beberapa hari. Konsolidasi itu akan dilakukan, komunikasi terus dibangun dengan semua pengurus di level kabupaten/kota.

“Dapat bertemu di jakarta dalam rangka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) menyiasati dan mengupayakan langkah-langkah apa yang kita ambil di kemudian hari,” imbuh Reynaldi.

“Ikappi berharap, agar pemerintah mencabut kenaikan harga BBM atau melakukan upaya-upaya yang memungkinkan untuk meringankan beban pedagang kami,” tambahnya.

Berikut daftar beberapa harga pokok yang mulai meningkat di beberapa daerah. Antara lain, cabai merah keriting mencapai Rp90 ribu. Cabai Merah TW mencapai Rp74 ribu. Cabai rawit merah Rp70 ribu.

Selain itu, cabai rawit hijau Rp55 ribu. Bawang merah Rp40 ribu. Bawang putih Rp35 ribu. Serta harga ayam Rp42 ribu. Telur mencapai Rp29 ribu dan daging tembus Rp149 ribu.(dan)

Exit mobile version