Ini Tips Aman Belanja di Live Shopping TikTok

Kiat-Sukses-Jualan

Tangkapan layar webinar Obral Obrol liTerasi Digial bertajuk Kiat Sukses Jualan dengan Live Streaming. Foto: Aplikasi Zoom

INDOPOS.CO.ID – Perkembangan teknologi telah mengubah kebiasaan banyak orang, salah satunya kegiatan belanja. Masyarakat kian mudah mendapatkan barang keinginan, hanya lewat gawai melalui layanan belanja online, serta live shopping.

Platform video musik dan jaringan sosial dari Tiongkok, TikTok kini merambah dunia online shop, dengan hadirnya inovasi baru yaitu, TikTok Live Shopping. Calon pembeli dapat melihat barang secara virtual dan memungkinkan komunikasi dua arah.

Digital Creator Ndan Masbon Usari menilai, kehaditan fitur tersebut sangat berguna membantu konsumen mengenal produknya yang dijual melalui marketplace atau lokapasar. Sekaligus memberikan petunjuk suatu produk.

“Dengan adanya fiture ini, saya bisa memberikan bahwa keunggulan produk-produk saya seperti apa, cara menggunakannya. Juga bisa memberikan tutorial bagaimana merakit barang-barang,” kata Masbon dalam webinar Obral Obrol liTerasi Digial bertajuk Kiat Sukses Jualan dengan Live Streaming, Kamis (22/9/2022).

Live shopper Ayyus Syaida menceritakan sekilas tentang profesi yang dijalaninya. Awalnya menggunakan fitur aplikasi TikTok Live Shopping sejak tahun 2021. Lambat laun usahnya membuahkan hasil, banyak event menggunakan jasanya.

“Untuk memiliki kemampuan bisa beriringan, jadi ketika kita sudah terbiasa melakukan terjun ke dunia live shopper ini skill komunikasi bakal terlatih dan paling penting terus belajar, mulai mengembangkan diri,” ucap Ayyus.

Digital Marketing dan Founder Digi Nusantara Glenn Jolodoro menyadari hadirnya fitur live shopping, menjadi cara yang sudah hampir mendekati realita. Namun, ada beberapa hal harus diperhatikan konsumen maupun pembeli.

“Bagaimana kita menjaga brand, jangan sampai brand kita rusak karena profile sendiri, misalnya suka memposting hal kurang baik. Nanti pelanggan akan berpikir dua kali mempercayai produk kita,” terangnya.

Selain itu, fitur tersebut momentum para penjual menjelaskan secara detail baik itu kelebihan maupun kekurangan produknya. “Kepercayaan di internet itu adalah, yang utama untuk kita berkomunikasi atau bekerja sama,” jelas Glenn.

Ada pelatihan empat pilar utama literasi digital. Di antaranya kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital. Kegiatan itu dapat terus dilihat melalui laman resminya atau media sosial @siberkreasi. (dan)

Exit mobile version