I3L dan iSB Sabet Kemenangan dari Global Impact Challenge

I3L dan iSB Sabet Kemenangan dari Global Impact Challenge - Mahasiswa i3L - www.indopos.co.id

Mahasiswa i3L

INDOPOS.CO.ID – Kondisi di dunia saat ini sedang mengalami tantangan besar pada sektor pariwisata, salah satunya di Canterbury. ChristchurchNZ sedang mencari solusi inovatif yang dapat mereka terapkan. Melihat masalah tersebut University of Canterbury menyelenggarakan Global Impat Challenge (GIC) untuk mengajak mahasiswa-mahasiswi mengatasi masalah dan memberikan solusi yang inovatif.

I3L dan I3L School of Business (iSB) bersama dengan Mahasiswa Selandia Baru dan Siswa Malaysia berkolaborasi untuk menangani salah satu tantangan ChristchurchNZ. Kompetisi ini diselenggarakan dari tanggal 19-30 September 2022.

Humas i3L dan i3L School of Business, Azalia Imani mengatakan, kegiatan ini merupakan tantangan unik, yang memungkinkan mahasiswa i3L dan ISB memecahkan masalah terbesar yang dihadapi sektor pariwisata di Canterbury.

Azalia juga menjelaskan, mahasiswa i3L dan iSB menyabet juara dan peringkat II dalam Kompetisi ini.

“Tantangan berjalan selama dua pekan dengan waktu yang fleksibel agar sesuai dengan jadwal mahasiswa dan tidak mengganggu pembelajaran. Mereka mendapatkan pembinaan dari staf UCE dan pendampingan dari pakar industri. Ini adalah kesempatan sempurna untuk bertemu dengan beberapa orang baru, mengasah keterampilan mahasiswa iSB dan i3L, dan membangun Portfolio,” tutur Azalia dalam keterangannya, Selasa (4/10/2022).

Yash Rama Saputra, salah satu pemenang lomba ini dari jurusan Business Entrepreneurship -iSB, mengaku alasannya mengikuti lomba ini tidak hanya sekedar mendapatkan gelar juara. Dengan mengikuti kompetisi Intenrasional seperti ini diharapkan dapat memperbarui wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di perkuliahan.

“Selain mengikuti lomba kami ingin mempelajari teknik baru yang nantinya dapat digunakan di lomba lain juga. Terlebih lagi, cakupan materi untuk kompetisi ini cukup luas, jadi tidak jarang kami belajar saat kompetisi sedang berlangsung,” ungkapnya.

Yash Rama menuturkan, teknologi sebagai konsentrasi utama dalam pengembangan sektor wisata di Canterbury untuk mendorong terjadinya pembuatan apllikasi bernama T-Active (Tiaki Active). T-Active sendiri menurut Yash memiliki tugas sebagai teknologi interaktif untuk para wisatawan sebagai aplikasi navigasi dalam memandu wisatawan dengan cara yang menghibur.

“Keberadaan T-Active sendiri ditujukan untuk melakukan percepatan digitalisasi pada sektor wisata Canterbury,” katanya.

Dengan mengikuti perlombaan, lanjut Yash Rama, ilmu dan berbagai fasilitas yang telah disediakan iSB dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebagai bekal dalam menghadapi berbagai tantangan di Global Impact Challenge (GIC).

“Generasi muda sekarang ini, khususnya murid dari i3L dan iSB memiliki keunggulan tersendiri dibanding generasi sebelumnya,” uca Yash Rama. (ibs)

Exit mobile version