Kepala BPPSDMP Tegaskan Arah Agribisnis Pertanian Nasional

Kepala BPPSDMP Tegaskan Arah Agribisnis Pertanian Nasional - dedi nursyamsi - www.indopos.co.id

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi memberikan sambutan dalam kegiatan Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 40, yang bertemakan Warung Smart Farm Solusi Pemasaran Hasil Pertanian. Foto: Dokumen Kementan

INDOPOS.CO.ID – Optimalisasi penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian memiliki potensi mengurangi food loss dan food waste, serta menekan disparitas harga antarwilayah, membuka kesempatan berusaha dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bisnis pertanian wajib berorientasi pasar, untuk makanan pokok pasti kebutuhan tidak pernah berkurang, karena jual produk bertambah terus.

“Sudah saatnya agribisnis pertanian berorientasi pada pasar,” kata Dedi pada arahan agenda Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 40, yang bertemakan Warung Smart Farm Solusi Pemasaran Hasil Pertanian, Kamis (6/10/2022).

Ia menekankan, market inteligent petani dan penyuluh harus kuat, sehingga bisa menguasai pasar. Peluang pasar untuk produk pertanian terbuka lebar.

Direktur Warung Smart Farm Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, Muhammad Obo hadir sebagai narasumber menjelaskan, salah satu permasalahan petani adalah pemasaran.

“Di saat panen harga produksi menurun atau dipermainkan oleh tengkulak, sehingga hasil tani tidak sesuai dengan biaya operasional yang dikeluarkan oleh petani,” ungkap Obo

Warung Smart Farm, hadir sebagai salah satu solusi untuk menampung hasil petani binaan smartfarm yang tersebar di 10 Kecamatan se-kabupaten tangerang sebanyak 200 petani dengan beberapa komunitas hortikultura dan tanaman pangan.

“Adapun tujuan Warung Smart Farm di antaranya meningkatkan penjualan produk–produk petani di Kabupaten Tangerang, mengurangi pengangguran di masyarakat kabupaten tangerang, meningkatkan ekonomi berkeadilan berbasis Komunitas Petani (Poktan,Gapoktan),” jelas Obo.

Warung Smart Farm sudah berjalan 5 bulan dan meningkatkan nilai tambah bagi petani-petani binaan sebanyak 200 Petani Binaan Smartfarm yang tersebar di 10 Kecamatan.

“Alhamdulilah dapat meningkatkan penghasilan masyarakat dan telah mengelola tiga Warung Smart Farm serta menjalin bubungan pemasaran dengan 400 Petani binaan tersebar di 7 Provinsi yaitu Banten, Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan dan Sumatra Barat,” imbuhnya. (dan)

Exit mobile version