Ini Solusi untuk Mencapai Tujuan Sustainability

Ini Solusi untuk Mencapai Tujuan Sustainability - Schneider Electric - www.indopos.co.id

Manish Pant, East Asia & Japan Zone President Schneider Electric (kiri) dan Roberto Rossi, Country President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, sedang berbincang-bincang di sela peluncuran SM AirSet, salah satu solusi hijau dan digital terbaru yang diperkenalkan di Innovation Summit Jakarta 2022 yang berlangsung pada 2-3 November 2022, di Hotel Mulia, Jakarta. Foto: Dokumen Schneider Electric

INDOPOS.CO.ID – Adopsi teknologi digital yang berfokus pada software dalam ekosistem terbuka, dikombinasikan dengan elektrifikasi, pemanfaatan energi terbarukan dapat meningkatkan keamanan energi, ketahanan dan dekarbonisasi.

Mengatasi tiga krisis, yakni krisis energi, ekonomi dan iklim yang dihadapi pemerintah, bisnis dan konsumen di seluruh dunia, maka perlu ditetapkan pendekatan dan solusi tentang bagaimana mencapai tujuan sustainability.

Country President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Roberto Rossi mengatakan, dalam upaya mencapai tujuan sustainability, penting bagi pemangku kepentingan untuk memiliki visibilitas menyeluruh terhadap perjalanan aksinya termasuk konsumsi energi.

“Memiliki kemampuan untuk memproses dan menganalisa data secara akurat dan real time sangat penting untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran,” ujar Roberto saat pembukaan Innovation Summit Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Roberto juga mengajak seluruh pelanggan dan mitra untuk bergerak bersama dan menjadi bagian dari gerakan #GREENHEROESForLife, inisiatif schneider electric untuk berbagi inspirasi perjalanan para pelanggan dan mitranya dalam mencapai tujuan sustainability dan membangun komunitas untuk berdialog dalam mencari solusi untuk percepatan realisasi aksi iklimnya.

Selain itu, East Asia & Japan Zone President Schneider Electric, Manish Pant menekankan pentingnya segera beralih ke elektrifikasi dan digitalisasi.

“Sistem energi kita saat ini sangat terkarbonisasi, mengkonsumsi sekitar 150 ribu TWh energi setiap tahun, dengan 80 persen di antaranya berasal dari bahan bakar fosil (minyak, gas alam, batu bara),” sebutnya.

Saat ini, energi mewakili sekitar 80 dari total emisi CO2, cadangan bahan bakar fosil tidak terdistribusi secara merata di seluruh dunia dan sangat tidak efisien jika 60 persen bahan bakar fosil yang diekstraksi terbuang sia-sia. Masalah-masalah ini terus menciptakan ketidakseimbangan dan risiko besar bagi bumi.

“Digitalisasi penting untuk membantu perusahaan mengurangi ketergantungan mereka pada sumber daya alam dan mengurangi emisi karbon mereka tanpa mengorbankan kinerja laba. Hal ini krusial untuk mencapai target sustainability dan mendorong nilai perusahaan. Di sisi lain, elektrifikasi akan secara signifikan mengubah cara penggunaan energi, vektor tercepat dalam dekarbonisasi,” bebernya. (rmn)

Exit mobile version