Rabu, 8 Februari 2023
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Pengecer, Distribusi dan Agen Kedelai di Jabodetabek akan Bentuk PPKI

by wib
Rabu, 23 November 2022 - 15:28
in Ekonomi
kementan

Ilustrasi. Foto: Kementerian Pertanian for INDOPOS.CO.ID

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Pengecer, distributor dan agen kedelai di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat berencana mendirikan Perkumpulan Penyalur Kedelai Indonesia (PPKI) yang akan membawahi 50 agen, 50 penyalur, 50 pedagang dan 2.500 pengecer.

Hal ini sesuai dengan arahan Badan Pangan Nasional atau Bapanas agar mereka mempunyai hak yang sama dalam penyaluran subsidi kedelai.

BacaJuga

Dukung Pertumbuhan Industri, Bea Cukai Dampingi Ekspor di Tiga Wilayah Ini

Sampah Plastik Jadi Momok, Pemerintah Dukung Pembangunan Pabrik Daur Ulang Plastik

“Kita akan meningkatkan koordinasi dengan Bapanas supaya kebijakan pemerintah juga bisa ngikutin dan kita juga bisa kasih keseimbangan buat beberapa pendapat kita lah,” kata Teguh, salah satu distributor kedelai wilayah Jakarta dan Jawa Barat, Selasa, (22/11/2022).

Sebelumnya, para pengecer, distributor dan agen kedelai di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat meminta pemerintah bertindak adil dalam menyalurkan subsidi kedelai.

Hal ini disampaikan puluhan pengecer dalam pertemuannya bersama Deputi Badan Pangan Nasional (Bapanas) di kantor utama Gedung E, Ragunan, Jakarta Selatan.

“Bukan hanya disalurkan ke satu pihak saja. Justru kita berharap semua pedagang atau di level tengah seperti pengecer, distributor dan agen juga dapat menyalurkan subsidi yang sama,” ujar Teguh.

Teguh mengatakan, apabila hal ini dibiarkan maka potensi penyelewengan kuota subsidi kedelai bisa terjadi dan dapat merugikan masyarakat sebagai pembeli. Artinya, kata dia, siapa yang memiliki uang banyak maka dialah yang berhak atas pembelian kedelai subsidi.

“Indikasi-indikasi penyelewengan di lapangan itu luar biasa dan bisa terjadi. Sekarang begitu subsidi keluar dari pemerintah kan yang menguasai hanya sekelompok tertentu saja. Siapa yang punya duit banyak dia yang bisa beli, terus harganya terserah mereka wong enggak ada aturannya di lapangan,” katanya.

Senada, salah satu agen di wilayah Citeureup, Darmini, menyampaikan kegelisahan yang sama. Menurutnya, distribusi subsidi kedelai oleh satu pihak sangat tidak adil dan memiliki potensi penyimpangan anggaran yang sangat besar. Karena itu, perlu keterbukaan dan juga pendekatan dengan semua pengecer.

“Kita berharap pihak berwenang bisa menyelidiki, kita mohon ada audit subsidi yang sudah berjalan baik oleh BPK maupun BPKP,” jelasnya.

Saat ini harga kedelai per kilogram mencapai Rp 14.000 di tingkat pengecer kedelai non-KOPTI. Selama ini pemerintah memberikan subsidi Rp 1.000 per kilogram kedelai melalui satu pintu, yang diharapkan untuk menjual kedelai Rp 13.000 per kilogram. Namun, di lapangan harga kedelai subsidi dapat mencapai Rp 13.270 sampai 13.500 per kilogram, kata Darmini. (ibs)

Tags: Agen KedelaiDistribusiJabodetabekKedelaiPengecerPerkumpulan Penyalur Kedelai IndonesiaPPKI
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Program-Kemaslahatan
Nusantara

BPKH dan Dompet Dhuafa Distribusikan Bantuan Alat Dapur bagi Penyintas Gempa Cianjur

Sabtu, 28 Januari 2023 - 09:40
Pedagang-Pasar-Tradisional
Ekonomi

Rajawali Nusindo Distribusikan Produk Pangan di Seluruh Indonesia

Jumat, 20 Januari 2023 - 11:05
Hujan-Ringan
Megapolitan

Jabodetabek Diguyur Hujan dan Angin Kencang Mulai Siang Hari

Jumat, 20 Januari 2023 - 08:50
Diler Chery Cibubur, Perkuat Jaringan Penjualan TIGGO Family di Jabodetabek
Ekonomi

Diler Chery Cibubur, Perkuat Jaringan Penjualan TIGGO Family di Jabodetabek

Kamis, 12 Januari 2023 - 20:58
Kementan Salurkan Beras dengan Harga Terjangkau di Jabodetabek
Ekonomi

Kementan Salurkan Beras dengan Harga Terjangkau di Jabodetabek

Sabtu, 24 Desember 2022 - 13:38
distribusi-jutaan-batang-rokok-polos
Nusantara

Bea Cukai Gagalkan Distribusi Jutaan Batang Rokok Polos di Semarang dan Labuhanbatu

Selasa, 8 November 2022 - 17:25
Load More

Populer hari ini

Danau Toba Bersolek, Siap Gelar F1Powerboat

Danau Toba Bersolek, Siap Gelar F1Powerboat

Selasa, 7 Februari 2023 - 21:21
SPinjam

Cara Mengisi e-Money di Shopee dengan Mudah dan Cepat!

Selasa, 10 Januari 2023 - 16:35
banten

Tokoh Sentral Banten Minta Pj Gubernur Diganti, Ada Apa?

Selasa, 7 Februari 2023 - 22:02
Ilustrasi-Teroris

Waspadai Peringatan 1 Abad Kebangkitan Kelompok Khilafah di 2024

Selasa, 18 Oktober 2022 - 09:35
knecks

Direktur INSIS KNEKS Jadi Tokoh Pendukung Gerakan Pemuda Ekonomi Syariah

Rabu, 8 Februari 2023 - 15:08

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 7 Februari 2023 - Screenshot 2023 02 07 at 12.27.57 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 7 Februari 2023

by gimbal
Selasa, 7 Februari 2023 - 00:38
Koran Indoposco Edisi 1 Februari 2023 - Screenshot 2023 02 01 at 2.07.35 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 1 Februari 2023

by gimbal
Rabu, 1 Februari 2023 - 02:31
Koran Indoposco Edisi 26 Januari 2023 - Screenshot 2023 01 26 at 12.20.36 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 26 Januari 2023

by gimbal
Kamis, 26 Januari 2023 - 00:35
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2022.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2022.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist