INDOPOS.CO.ID – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dalam rangka mengejar target produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.
“Penandatanganan (MoU, Red) ini membuktikan bahwa IOG 2022 bukan hanya sebuah konvensi, tapi ada tindakan nyata berupa business deal untuk mendorong kemajuan industri hulu migas Indonesia,” ujar Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto melalui keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).
Pertama adalah penandatanganan MoU antara SKK Migas dengan 7 perusahaan penyedia teknologi dan mitra bisnis, yakni Schlumberger, Landmark Halliburton, Superintending Company of Indonesia, Konsorsium Luas Birus Utama-Patra Abdi Sejati-Petrotech Penta Nusa-ANTON, Solar Services Indonesia (Solar Turbines), PT. Pertamina International Shipping dan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).
“MoU dengan 7 perusahaan ini mendukung Renstra IOG 4.0 yang merupakan rencana strategis yang dikembangkan industri hulu migas untuk mencapai target produksi di tahun 2030,” kata Dwi.
Renstra IOG 4.0 mengimplementasikan 6 pilar strategis dan 4 pilar pendukung yang diterjemahkan menjadi 25 program kerja dengan 80 target dan lebih dari 200 action plans. MoU dengan 7 perusahaan ini secara umum mendukung pilar adopsi teknologi dengan bentuk kerja sama yang disesuaikan dengan kompetensi masing-masing perusahaan.
Selain MoU antara SKK Migas dengan 7 perusahaan, juga dilaksanakan MoU antara Kontraktor KKS PT. Pertamina Hulu Rokan dengan enam technology provider, yaitu PT. Usaha Soemoer Toea, Konsorsium PT LBU-APS-PPN-ANTON dan PT. Geopatra Solusindo Energi Pratama.
MoU juga dilakukan dengan PT. Epsindo Jaya Pratama, PT. Putra Etam Lestari dan PT. Assera Petrolindo Gemilang. MoU tersebut ditandatangani untuk mendukung program reaktivasi sumur idle di wilayah kerja Rokan.
“Ini merupakan suatu inisiatif untuk melakukan kegiatan produksi yang masif dan agresif. Kami menyambut baik hal-hal seperti ini bisa diwujudkan dalam kegiatan IOG 2022” kata Dwi.
Adapun konvensi IOG 2022 bertujuan mendiskusikan progress Renstra IOG 4.0. Tema yang diusung untuk tahun ini adalah ‘Boosting Investment & Adapting Energy Transition Through Stronger Collaboration’. Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid dengan jumlah peserta yang hadir langsung mencapai 1.500 orang dan yang terdaftar secara online sekitar 23 ribu orang.(rmn)