Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia

halal

Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat, saat menyampaikan sambutannya dan membuka secara resmi Muslim Lifefair yang digelar di Bandung Convention Centre, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Jumat (9/12/2022). Foto: Dokumen INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat menyebutkan, pada dekade terakhir ini, ekonomi syariah menjadi daya tarik baru dalam perekonomian global.

The State of Global Islamic Economy Report tahun 2020 mengestimasikan 1,9 miliar muslim di dunia melakukan spending USD2,02 triliun pada 6 sektor riil ekonomi syariah (industri halal, red) dan memiliki USD2,88 triliun aset keuangan syariah.

“Namun, literasi pelaku usaha halal tentang keuangan syariah yang masih belum berkembang menjadi tantangan dalam integrasi keuangan syariah dengan industri halal. Sehingga perlu didukung dengan regulasi yang menghadirkan pilihan lebih menarik,” ujar Emir, dalam sambutannya saat membuka secara resmi Muslim Lifefair, di Bandung Convention Centre, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/12/2022).

Dalam hal ini, KNEKS telah banyak bersinergi dengan pemangku kepentingan untuk membangun dan mengembangkan ekosistem syariah. Ini terjadi karena pasar untuk produk halal Indonesia sangat besar, serta komitmen konkrit pemerintah untuk mendorong ekspor produk halal ‘Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia’.

“Indonesia dengan jumlah penduduk 265 juta jiwa yang didominasi generasi Y dan Z, negara ini memiliki potensi yang sangat besar dalam mengoptimalkan teknologi dan digitalisasi dalam industri ekonomi dan keuangan Islam,” katanya.

Digitalisasi seperti Fintech memiliki peluang besar dalam menguatkan Halal Value Chain. Fintech dapat berperan penting dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur kawasan industri halal serta modal usaha pelaku bisnis di dalamnya.

Saat ini, Halal Value Chain menjadi peluang besar dengan potensi industri halal global USD2,2 triliun pada 2018. Terdapat 10 besar produk makanan halal dengan total nilai potensi ekspor senilai USD229 juta. Sedangkan target investasi infrastruktur 2020-2024 mencapai Rp6.445 triliun.

“Dengan demikian Bank Syariah serta Fintech Syariah mempunyai peluang untuk pembiayaan industri yang termasuk dalam Halal Value Chain,” sebutnya.

Oleh karena itu, ia berharap kolaborasi KNEKS dan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) dapat memaksimalkan potensi industri halal, khususnya sektor UMKM guna mewujudkan ‘Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia’.

“Semoga setiap upaya kita dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia ini dicatat sebagai amal ibadah dan mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat dari Allah SWT,” tutupnya.(rmn)

Exit mobile version