Kamis, 9 Februari 2023
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Percepat Kesejahteraan Warga Desa, deCENTER Lahirkan LESI

by Ali Rachman
Jumat, 9 Desember 2022 - 15:50
in Ekonomi
LESI

Peluncuran Lembaga Ekonomi Swasta Indonesia (LESI), di kantor deCENTER, di bilangan Blok M, Jakarta, Kamis (8/12/2022). Foto: Dokumen LESI

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Lembaga deCENTER yang merupkan komunitas warga desa terus bertekad untuk turut membantu program pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat desa. Langkah ini dilakukan melalui peran pihak swasta.

Karena selama ini, dalam setiap pembangunan apa pun desa selalu menjadi objek. Sehingga cenderung statis lantaran tak mau melibatkan masyarakat desanya, bahkan dalam kancah politik praktis pun masyarakat desa hanya dilibatkkan sebagai lumbung suara semata.

BacaJuga

Dukung Pertumbuhan Industri, Bea Cukai Dampingi Ekspor di Tiga Wilayah Ini

Sampah Plastik Jadi Momok, Pemerintah Dukung Pembangunan Pabrik Daur Ulang Plastik

“Makanya tatkala potensi SDA (sumber daya alam) belum ada keadilan dan masih ada ketimpangan, serta sebagian besar masih dikuasai oleh oligarki, membuat desa sendiri tak berdaya dan warga desa semakin termarjinalkan,” ujar Ketua deCENTER, Samsul Hadi saat memberikan sambutan dalam peluncuran Lembaga Ekonomi Swasta Indonesia (LESI), di kantor deCENTER, di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2022).

Hingga kini, jumlah desa di seluruh Indonesia ada sekitar 74.957 dan 8.974 kelurahan. Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal dan mencari nafkah di desa. Tak aneh jika persoalan kesejahteraan terjadi di sana, mulai dari isu persoalan kemiskinan, pendidikan hingga keterbelakangan.

Dan faktanya, sejak Indonesia merdeka, masyarakat desa selalu kalah dengan masyarakat perkotaan dalam hal peran serta pembangunan, ketimpangan sosial ekonomi, akses pendidikan dan kesehatan serta ketidakadilan.

“Dan selama ini, deCENTER sudah hadir untuk membantu mengatasi persoalan di desa,” sambung Samsul, yang juga sebagai Ketua Lembaga Kajian Nawacita (LKN) itu.

Lebih lanjut ditegaskannya, persoalan mendasar desa adalah tidak pernah memenangkan dirinya sendiri. Statusnya selalu terbelakang dan kurang maju. Padahal desa adalah sebuah kekuatan besar dengan jumlah penduduk Indonesia terbesar berada di desa.

Selain itu profesi mayoritas penduduk Indonesia seperti petani, nelayan, pekebun, peternak juga tersebar di desa. Namun sayanganya, desa hanya dijadikan alat sebagai ladang pendulang suara dalam kontestasi politik, baik itu Pilpres, Pilkada, bahkan Pilkades sendiri.

Lahirkan LESI

Untuk turut mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa tersebut, maka peran swasta pun harus dilibatkan. Sebab selama ini anggaran pemerintah baik itu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat terbatas, sehingga dana-dana swasta ini sangat diperlukan agar bisa bergulir di tengah-tengah masyarakat.

Terlebih, kata Samsul, langkah ini pun selaras dengan Visi-Misi deCENTER. Visi deCENTER yaitu Desa adalah Kita. Sedangkan misinya adalah mewujudkan tata kehidupan yang produktif dengan memberdayakan masyarakat agar mendapatkan lapangan kerja.

“deCENTER itu merupakan wadah perjuangan komunitas warga desa untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Indonesia yang lebih baik adalah Indonesia yang sejahtera, berkeadilan, demokratis, dan humanis,” tuturnya.

Namun begitu, hal ini dirasa belum cukup. Perlu langkah dan aksi nyata yang lebih konkret lagi.

“Makanya, atas dasar itu, sejumlah individu di sini yang memiliki perhatian lebih terhadap warga desa berkeputusan untuk membentuk satu wadah komunitas untuk warga desa se-Nusantara dengan membentuk Lembaga Ekonomi Swasta Indonesia. LESI ini menjadi pusat kegiatan warga desa di seluruh Nusantara berbasis digital. Tujuannya ingin memenangkan perjuangan warga desa untuk Indonesia,” beber Samsul.

Dalam prakteknya, LESI sendiri nantinya akan memiliki sebuah portal atau aplikasi yang bisa diakses di seluruh masyarat desa berdasar wilayahnya, dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, bahkan desa. Melalui satu website yang terkoneksi dengan data kependukukan itu, semua masyarakat bisa menawarkan program pemberdayaan ekonomi sesuai kebutuhan mereka.

Setelah dikaji layak, LESI akan memberikan pinjaman atau bahkan sumbangan ke masyarakat untuk bisa dijadikan sebagai modal usaha di daerah tersebut.

“LESI juga nantinya bisa memberikan pelatihan, pendampingan, dan terus melakukan pengawasan agar dana itu bisa digunakan sebaik mungkin,” ujar dia.

Namun begitu, Samsul sendiri menggarisbawahi, dalam prakteknya nanti, LESI tetap berpatokan kepada segala aturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, bahkan juga sesuai aturan-aturan global. Hal ini perlu diikuti, lantaran nantinya tidak menutup kemungkinan para funder LESI sendiri merupakan lembaga keuangan atau investor global.

Salah satu Tim Manajemen LESI, Rhonald membeberkan, selain melakukan pinjaman atau sumbangan, aplikasi atau website LESI juga bisa berperan sebagai marketplace. Sehingga di sana akan ada ruang pertemuan antara penjual dan pembeli.

“Misalkan, ada masyarakat yang memiliki usaha peternak kambing atau sapi yang mau memasarkan hasil produksinya, LESI bisa memfasilitasi dan dipertemukan dengan buyer-nya. Dan itu semua lewat satu website. Karena website LESI tekoneksi dengan website komunitas lain, seperti komunitas peternak, petani, pekebun, dan profesi di desa lainnya,” jelas Ronald.

Adapun terkait sistem yang mengelola dana dan menyalurkannya ke masyarakat, mereka menyebutnya sebagai Bank Equity Digital. “Dana yang dikelola dan digunakan untuk kesejahteraan masyarakat adalah dana swasta. Dan warga desa tinggal mengajukan programnya dan kita sediakan dananya,” tutup Ronald.(ibs)

Tags: desadeventerlembaga kajian nawacitamasyarakat desa
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

budiman
Nasional

Kenapa Jabatan Kades 9 Tahun? Ini Penjelasan Logis Budiman Sudjatmiko

Senin, 30 Januari 2023 - 22:25
halim
Nasional

Desa Mulai Rasakan Manfaat RPL Desa, Gus Halim: Perencanaan Pembangunan Jadi Lebih Baik

Jumat, 20 Januari 2023 - 14:23
kemendes
Nasional

Raih Sertifikat 17 Standar LPSE dan UKPBJ Level 3, Gus Halim: Ini Kerja Keras & Komitmen

Selasa, 15 November 2022 - 20:02
desa
Nasional

Penuhi Kebutuhan Desa Binaan dengan Transformasi Digital

Selasa, 25 Oktober 2022 - 20:02
malang
Nasional

BPBD Malang: Delapan Desa di 5 Kecamatan Terendam Banjir

Selasa, 18 Oktober 2022 - 23:15
Kantor-Mendes-PDTT
Nasional

Gus Halim Siap Sukseskan Penggunaan Kendaraan Listrik di Desa

Selasa, 4 Oktober 2022 - 18:05
Load More

Populer hari ini

SPinjam

Cara Mengisi e-Money di Shopee dengan Mudah dan Cepat!

Selasa, 10 Januari 2023 - 16:35
Danau Toba Bersolek, Siap Gelar F1Powerboat

Danau Toba Bersolek, Siap Gelar F1Powerboat

Selasa, 7 Februari 2023 - 21:21
knecks

Direktur INSIS KNEKS Jadi Tokoh Pendukung Gerakan Pemuda Ekonomi Syariah

Rabu, 8 Februari 2023 - 15:08
hakim

Majelis Hakim Dalami Aliran Dana Kasus Investasi Bodong Periklanan

Rabu, 8 Februari 2023 - 12:12
Penghargaan-PJ-Gub-banten

Keren, Pemprov Banten Borong Tiga Apresiasi Dalam Pengelolaan Keuangan

Rabu, 8 Februari 2023 - 23:55

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 7 Februari 2023 - Screenshot 2023 02 07 at 12.27.57 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 7 Februari 2023

by gimbal
Selasa, 7 Februari 2023 - 00:38
Koran Indoposco Edisi 1 Februari 2023 - Screenshot 2023 02 01 at 2.07.35 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 1 Februari 2023

by gimbal
Rabu, 1 Februari 2023 - 02:31
Koran Indoposco Edisi 26 Januari 2023 - Screenshot 2023 01 26 at 12.20.36 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 26 Januari 2023

by gimbal
Kamis, 26 Januari 2023 - 00:35
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2022.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2022.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist