INDOPOS.CO.ID – Pascapandemi aktifitas masyarakat kembali normal. Pada pandemi Covid-19 lalu aktifitas masyarakat cenderung dibatasi, sehingga menuntut masyarakat dekat dengan aktifitas berbasis digital.
“Kami terus melakukan inovasi teknologi untuk melayani konsumen, karena pascapandemi ada perubahan gaya hidup masyarakat berbasis online,” kata Direktur Utama PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Yulina Hastuti kepada INDOPOS.CO.ID, Selasa (20/12/2022).
Ia menuturkan, saat pandemi Covid-19 banyak sektor bisnis terdampak. Demikian pula pada perusahaan layanan pengiriman barang, salah satunya pada TIKI. Untuk sumber daya manusia (SDM), menurutnya, disesuaikan dengan kebutuhan.
“Sebagai perusahaan layanan pengiriman, pada pandemi Covid-19 kami tetap beroperasi,” ujar Yuliana.
“Sepanjang 2020-2021 tumbuh perusahaan ritel tumbuh dengan penjualan online. Hal ini berdampak pada pertumbuhan volume TIKI hingga 10-16 persen,” imbuhnya.
Lebih jauh Yuliana mengungkapkan, pascapandemi TIKI melakukan inovasi layanan pengiriman barang berbasis online. Seperti layanan, jemputan online dan TIKI Putar (Jemput Antar) di 2020 lalu.
“Dulu konsumen harus datang ke agen atau gerai kami, sekarang dengan teknologi digital kami melayani secara online,” ucapnya.
“Ini semakin mendukung jasa kurir lebih produktif. Tentu komunikasi dan transparansi terus kami lakukan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan,” tambahnya.
Yuliana menyebut, layanan online pengiriman barang bisa diakses di semua wilayah di Indonesia. Hal ini menyebabkan, pengunjung di aplikasi TIKI online meningkat.
“Jumlah pengunduhan meningkat hingga 15 persen. Dan jemput online paling banyak diakses oleh konsumen,” bebernya.
Kendati terus berinovasi pada layanan online, kata Yuliana, masyarakat masih bisa melakukan pengiriman secara reguler. Dengan cara berkunjung ke gerai-gerai TIKI yang ada.
“Saat ini kan kehidupan sudah normal, masyarakat bisa melakukan pengiriman secara langsung ke gerai kami. Meskipun saat ini pengiriman cenderung meningkat dengan berbasis online,” terangnya.
Yuliana menegaskan, ke depan terus akan mengembangkan wilayah distribusi. Untuk target pertumbuhan di sektor bisnis hingga 20 persen di 2023 mendatang.
“Kami terus melakukan pengembangan perluasan cakupan produk TIKI driver thrue. Saat ini baru di Jakarta dan Pekanbaru,” ungkapnya.
“Ini akan kami terus kembangkan di wilayah lain, karena layanan ini sangat memudahkan pelanggan,” sambungnya.
Yuliana menambahkan, target inovasi layanan di 2023 nanti adalah layanan corporate dan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah). Dan memperkuat infrastruktur operasional dengan teknologi.(nas)