2023, KUR Naik Rp460 Triliun, KemenKopUKM Ungkap Alasannya

kur

Ilustrasi kredit usaha rakyat. Foto: Dok Kemenkop UKM

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Koperasi dan UKM menambah penyaluran bantuan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Total menjadi Rp460 triliun pada 2023 mendatang. Jumlah tersebut cukup besar dibandingkan tahun 2022 yakni, sebesar Rp373,17 triliun.

Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM Yulius mengemukakan alasan bantuan kredit usaha rakyat naik pada tahun 2023. Sebab kondisi ekonomi global memburuk, persentasenya hanya tumbuh 2 persen. Indonesia ternyata cukup baik tumbuh sekitar 5 persen.

“Ini tertolong dari dua hal yaitu, konsumsinya. Di situ lah UMKM akan kita dorong untuk melakukan konsumsi. Kedua, kita tertolong bahwa ekspor kita. Peran dari PDB-nya tidak terlalu besar,” kata Yulius dalam Refleksi 2022 dan Outlook 2023 di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022).

Faktor lainnya ialah situasi Indonesia saat ini, yang tengah bertransisi dari pandemi ke endemi. “Dari pandemi ke endemi ini, tentunya kita membutuhkan pinjaman-pinjaman perbankan dan juga KUR,” jelas Yulius.

Semuanya bertalian, mulai ekspor dengan kredit usaha rakyat. Serta tahapanan pandemi menuju endemi. “Kita akan dorong dengan KUR. Makanya ini dinaikkan tahun depan,” ucap Yulius.

Penambahan anggaran KUR tahun depan dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi nasional. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 30 persen penyaluran kredit harus diberikan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Salah satu cara menyalurkan KUR Klaster. Penyaluran melalui program ini tak hanya sekedar memberikan pinjaman, melainkan memastikan ekosistem dibangun berjalan baik.

“KUR klaster ini sangat komprehensif . Tidak hanya ada pinjaman, dia ada offtaker juga menggunakan koperasi dengan pinjaman maskimal Rp500 juta per individu,” terangnya. (dan)

Exit mobile version