INDOPOS.CO.ID – Pemboran sumur yang dioperatori Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Sele Raya Belida dengan total kedalaman 7269 ftMD menggunakan Rig Arjuna-28 Kapasitas 1.000 HP pada Sumur Eksplorasi Sungai Anggur Selatan-1 saat ini tercatat mendapatkan capaian hasil test 5451 BOPD, 434 BCPD dan 17,986 MMSCFD.
Hasil kegiatan ini dari 4 test yang dilaksanakan sejak melakukan tajak pada 29 Mei 2022. Test 4 telah selesai dengan hasil 7,738 MMSCFD, 243,2 BCPD dan 18,7 BWPD. Test 3 menghasilkan 6,466 MMSCFD, 190,7 BCPD dan 112,9 BWPD. Sedangkan test 2 dengan interval perforasi di kedalaman 6.392-6.402 ftMD dan 6.412-6.426 ftMD dengan hasil menggunakan 64/64” ukuran choke laju alir minyak 89.6 Bbl per jam atau 2.151 BOPD dan gas 1,782 MMSCFD.
“Namun laju alir bisa lebih besar. Hasil test terbatasi oleh ukuran tubing dan surface facility, meskinya laju alir bisa lebih besar lagi,” ujar Exploration & Exploitation Manager Sele Raya Belida, Doni Argiyanto melalui keterangan tertulis, Sabtu (31/12/2022).
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto melakukan kunjungan lapangan di lokasi pengeboran eksplorasi Sumur Sungai Anggur Selatan-1 itu berserta jajarannya. Di kesempatan itu, Kepala SKK Migas menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang terlibat sehingga Sumur Sungai Anggur Selatan-1 mencatatkan discovery.
“Tadi dipresentasikan sempat ada keraguan karena setelah dibor sedalam 6.100 ftMD tidak ada penemuan cadangan migas. Tim Sele Raya Belida melakukan konsultasi ke SKK Migas dan mendapatkan saran untuk melakukan pengeboran miring dari kedalaman 4.700 ftMD dan di kedalaman 7.269 ftMD mendapatkan discovery,” kata Dwi.
President & General Manager PT Sele Raya Belida, Juchiro Tampi menyampaikan akan berkoordinasi dengan SKK Migas agar discovery di Sumur Sungai Anggur Selatan-1 segera bisa diproduksikan di tahun 2023 untuk membantu meningkatkan produksi nasional.
“Untuk memungkinkan pengembangan awal, Sele Raya Belida akan mengusulkan untuk memproduksikan minyak ke stasiun transfer Sungai Anggur-1 sekitar 3 km dari lokasi sumur, sementara produksi gas direncanakan akan dialirkan ke fasilitas produksi gas Cantik sekitar 1,5 km dari lokasi sumur,” beber Juchiro.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan mengatakan, capaian ini semakin menumbuhkan semangat untuk industri hulu migas, khususnya di wilayah Sumbagsel.
“Sebuah capaian yang luar biasa ini harus dapat menjadi semangat kita semua untuk dapat terus mencari cadangan migas guna memenuhi kebutuhan konsumsi migas di Indonesia tepatnya pula untuk menjaga ketahanan energi nasional,” ungkap Anggono. (rmn)