PetroChina Siap Investigasi Insiden di Area Sumur WB-D7 secara Transparan

Kecelakaan-Kerja

Ilustrasi

INDOPOS.CO.ID – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd. menyampaikan telah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait investigasi insiden yang terjadi di area sumur WB-D7, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.

Hingga Rabu (11/1/2023), PetroChina telah menerima kehadiran beberapa pihak eksternal yang melakukan pemeriksaan di lokasi, meliputi tim dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pusat laboratorium forensik kepolisian, serta Dinas Tenaga Kerja dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Provinsi Jambi.

“PetroChina siap bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam melakukan investigasi secara transparan terhadap insiden di area sumur WB-D7,” ujar Vice President Human Resources & Relations PetroChina, Dencio Renato Boele melalui keterangan tertulis, Jumat (13/1/2023).

Koordinasi dengan drilling service companies terkait penanganan di lokasi terus dilakukan. Hingga kini, kegiatan produksi migas di wilayah kerja (WK) Jabung masih berjalan normal dan proses investigasi di lapangan terus berlangsung.

“Tidak ada dampak lingkungan yang dilaporkan dari kejadian ini,” katanya.

Untuk diketahui, insiden ini terjadi di area sumur WB-D7 yang dioperasikan Perusahaan Jasa Pengeboran (Drilling Service Companies). Insiden ini melibatkan tiga pekerja, meliputi dua dari perusahaan Bohai Drilling Contractor dan satu dari Great Wall Drilling Contractor.

Kedua service companies tersebut merupakan kontraktor penyedia Rig Bohai-85 yang telah melakukan workover program di sumur WB-D7 di WK Jabung. Setelah pemeriksaan medis secara menyeluruh, satu orang pekerja diizinkan menjalani rawat jalan.

Sementara dua pekerja lainnya mendapatkan perawatan secara intensif di rumah sakit di Jambi, dengan kondisi satu luka bakar dan satu patah tulang. Saat ini, kedua pekerja telah mendapat penanganan medis yang sesuai dengan kondisi masing-masing dan keduanya berada dalam kondisi stabil.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagsel Anggono Mahendrawan kembali menegaskan perlu dipastikan penyebab insiden.

“Kami meminta agar KKKS PetroChina mengkaji hasil investigasi bersama pihak yang berwenang dan dapat menjadi bahan evaluasi bersama serta menjadi perhatian khusus untuk ke depan,” tuturnya.

Intinya, SKK Migas meminta KKKS dapat terus mengedepankan langkah-langkah yang strategis seperti corrective actions dalam pemenuhan operating procedures serta pendalaman terhadap risk assessment terhadap semua aktivitas yang dilakukan.(rmn)

Exit mobile version