INDOPOS.CO.ID – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, capaian pembangunan Indonesia dan peluang yang dihadapi cukup besar. Terutama pembangunan kota-kota di Indonesia yang mayoritas dilakukan oleh swasta, tanpa didasari master plan yang sejalan dengan identitas nasional.
“Saya ingin mengajak atau menantang PII (Persatuan Insinyur Indonesia) untuk menyumbangkan pikiran-pikiran dan gagasan,” ujar Suharso dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).
Ia menyebut, menyiapkan 40 kota di Indonesia untuk menjadi percontohan dan supervisi pembangunan didukung master plan. Dimulai dari kota-kota yang kaya raya, seperti Kabupaten Siak, yang cukup uang, tapi tidak nampak landmark kotanya.
Suharso menerangkan, dengan menggunakan semua perangkat instrumen digital, akan sangat cepat untuk merekam rupa muka bumi. Sehingga mudah merekam jejak-jejak pembangunan kota.
“Kita bisa mulai, dengan IKN. Dengan membagi area hijau, dan bangunan. Serta adanya nursery yang sesuai dengan vegetasi yang tumbuh di sana,” kata dia.
“Ayo kita membangun 40 kota. Insinyur Indonesia itu adalah maker. Insinyur Indonesia itu bukan trader,” sambungnya.(nas)