INDOPOS.CO.ID – Agung Sedayu Group dan Salim Group baru saja meresmikan Monumen Soedirman di area CBD PIK 2 pada Jumat, (3/2/2023). Ditandai dengan penandatangan plakat peresmian oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono.
Monumen menjulang setinggi 15 meter itu menjadi simbol untuk mengapresiasi dan mengenang jasa Jenderal Soedirman dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Rangkaian acara peresmian monumen itu dimulai dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian disambung dengan pemutaran video kisah perjuangan Jenderal Soedirman dan kata sambutan.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, berdirinya Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman ini tidak lepas dari peran serta inisiatif dan kontribusi dari berbagai pihak.
“Kami mewakili para Tentara Nasional Indonesia dan juga sebagai generasi penerus mengucapkan, terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak atas partisipasinya dalam pembuatan monumen ini,” kata Yudo di Jakarta, Jumat (3/2/2023).
“Kami juga berharap agar monumen ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat, selain sebagai simbol untuk mengenang jasa-jasa Jenderal Soedirman dan untuk menginspirasi generasi muda,” tambahnya.
Laksamana Madya TNI (Purnawirawan) Freddy Numberi, Advisor to Group CEO memberikan sambutan sebagai perwakilan dari Direktur Utama Agung Sedayu Group, Letnan Jenderal TNI Marinir (Purnawirawan) Nono Sampono. Kehadiran monumen tersebut merupakan bentuk nasionalisme.
“Monumen ini merupakan salah satu bentuk nasionalisme yang ditunjukan PIK 2 dalam kawasannya,” jelas Freddy.
“Selain Monumen Soedirman, PIK2 juga menamai jalan protokol di pusat kawasan dengan nama-nama pahlawan Indonesia sebagai salah satu cara untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan tanah air,” sambungnya.
Ganang Priambodo Soedirman hadir sebagai perwakilan dari keluarga besar Jenderal Soedirman turut memberikan sambutan kepada undangan. Acara tersebut dimeriahkan dengan penyerahan Rekor MURI dari Museum Rekor Dunia Indonesia kepada PIK2 yang diwakili oleh Richard Kusuma, dan Natalia Kusumo selaku CEO PIK 2.
Monumen tersebut menandakan posisinya sebagai karya seni yang dapat mengingatkan masyarakat dan pengunjung kawasan PIK2 tentang sosok Jenderal Soedirman, sekaligus penanda gerbang utama menuju CBD PIK2 yang berada persis di mulut exit tol PIK 2 yang rencananya selesai awal 2024.
Momentum perjuangan Jenderal Soedirman di tahun 1948 dituangkan ke dalam desain monumen tersebut dengan filosofi patung mewakili angka 1, bentuk pedestal segi sembilan mewakili angka 9, anak tangga pada trap pertama membentuk 4 sudut mewakili angka 4 dan trap anak tangga kedua berbentuk segi delapan mewakili angka 8. (ibs)