Petani Nagekeo Optimistis Tingkatkan Produksi Lewat Climate Smart Agriculture

SDM-Pertanian

Kegiatan penanaman padi di lokasi demplot teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) SIMURP. (Dok Kementan)

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong sumber daya manusia (SDM) pertanian untuk mengoptimalkan pemanfaatan inovasi dan teknologi pertanian. Seperti penggunaan teknologi Climate Smart Agriculture (CSA)

Teknologi terapan ramah lingkungan tersebut sedang digencarkan oleh Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Program SIMURP optimistis mampu meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman, serta meningkatan pendapatan petani pada lahan sawah beririgasi menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian cerdas iklim atau CSA memiliki dampak yang positif untuk pertanian. CSA SIMURP bisa meningkatkan produktivitas produksi tanaman, meningkatkan IP serta pendapatan petani di Daerah Irigasi dan Daerah Rawa lokasi SIMURP.

“Melalui pendekatan budidaya Pertanian Cerdas Iklim (PCI) atau dalam menghadapi dampak Perubahan Iklim (DPI) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memahami dan memprediksi perubahan iklim menjadi dasar dalam pendekatan CSA,” ujar Mentan SYL.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, teknologi CSA merupakan kunci utama peningkatan produktivitas dalam menghadapi perubahan iklim. Sekaligus meningkatkan produktivitas produksi tanaman dan pendapatan petani.

Jika penggunaan pestisida nabati, varietas padi unggul rendah emisi, teknik pengairan hemat air, jajar legowo, pemupukan berimbang dan penggunaan bahan organik diharapkan berkontribusi dalam peningkatan produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP) padi ataupun non padi.

“SIMURP akan mengajarkan banyak hal kepada petani, sebagaimana melakukan pertanian pintar dengan perubahan iklim yang terus menerus. Termasuk cara mengantisipasi dan menangani penyakit tanaman. Sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani SIMURP meningkat,” kata Dedi dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).

Sebagai penerima manfaat Program SIMURP, Poktan Sumber Makmur Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu telah melakukan kegiatan penanaman di lokasi demplot CSA SIMURP.

Kegiatan tersebut diawali dengan pemilihan benih unggul, seleksi benih dan masuk pada tahap penanaman dengan penerapan sistim tanam jajar legowo 2 : 1.

Penanaman dengan penggunaan bahan organik melalui pelatihan pembuat POC dari limbah insitu dan pembuatan pestisida nabati, serta penerapan sistim pengairan Intermiten menggunakan alternate wetting and drying (AWD).

Pelaksanaan teknologi CSA Scalling up Program SIMURP tahun 2023 berada di wilayah Daerah Irigasi Mbay dan 50 Ha lokasi Scalling Up terdiri dari tiga kelompotani pelaksana di wilayah Kelurahan Lape dan Danga. (dan)

Exit mobile version