Ekspor Perdana Wujud Geliat Pertumbuhan Ekonomi Kota Langsa

Kota-langsa-Aceh

Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, Ketua Umum Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) (Batik Merah) batik Merah. (adc Rokhmin Dahuri, (Endang) for Indopos.co.)

INDOPOS.CO.ID – Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, berkunjung Pelabuhan Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Aceh, Selasa (7/3/2023). Pada kunjungan tersebut kota Langsa melakukan launching ekspor perdana komoditas hasil pertanian dan perikanan di Pelabuhan Kuala Langsa, menuju Malaysia dan Thailand.

“Tidak tertutup kemungkinan, pelabuhan ini (Kuala Langsa) menjadi salah satu lalulintas laut tersibuk dimasa depan. Ini butuh dukungan semua pihak,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri.

Rokhmin ekspor perdana tersebut menjadi wujud geliat pertumbuhan ekonomi di Langsa dan Sekitarnya. Saat ini masih sebatas sebagai pelabuhan ekspor/impor komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan.

“Ke depan, kawasan ini harus berkembang hingga menjadi arus utama lalu lintas laut mengangkut hasil industri,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2001 – 2004 itu.

Dalam kesempatan itu, Rokhmin Dahuri mengaku siap untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Langsa dan daerah penyangga. Seperti Aceh Tamiang dan Aceh Timur agar Pelabuhan Kuala Langsa terus bergelora. Selain itu, katanya, dirinya memandang perlu pemerintah Aceh mendorong pertumbuhan pembangunan ekonomi di sektor industri, termasuk adanya perguruan tinggi guna mempersiapkan sumberdaya manusianya.

“Bila kita serius, maka saya siap membantu mendorong hal ini dengan Pemerintah Pusat, kementerian terkait dan pihak lainnya,” tuturnya Dihadapan Kadis Perhubungan Aceh, Pj Wali Kota Langsa dan bupati/wali kota se Aceh.

Rokhmin Dahuri mengibaratkan masyarakat Aceh ibarat telur mata sapi. Telornya yang produksi Aceh, tapi yang dapat nama keuntungan Sumatera Utara. Hampir 90 persen dari komoditas yang ada di Aceh di proses dan di ekspor dari Sumut,” ungkap profesor yang juga Ketua Umum Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) itu.

Karena itu, dia berharap investor, eksportir dan produsen yang dari Aceh pasarnya tidak hanya terbatas ke Malaysia dan Thailand, tapi juga ke Singapura. “Insya Allah dua pekan lagi ada investor dari Taiwan untuk dibawa ke Aceh. Kita timbulkan trust bahwa investasi dan berbisnis di Provinsi yang kita yang dirahmati oleh Allah, aman, tentram dan pasti menguntungkan, tidak ada demo lagi,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki melalui Kadishub Aceh T Faisal menyampaikan, terima kasih dan penghargaan serta selamat kepada semua pihak khususnya Pemko Langsa atas kegiatan ekspor perdana komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan melalui Pelabuhan Kuala Langsa ini.

“Peresmian ekspor perdana komoditas unggulan daerah ini merupakan suatu capaian yang tentunya harus disyukuri,” ujar Faisal.

Dikatakan kolaborasi dan kerja sama yang baik antar mitra yaitu pemerintah, pelaku bisnis, pengusaha atau petani komoditas unggulan merupakan kunci terjaminnya kesinambungan kegiatan ekspor melalui Pelabuhan Kuala Langsa ini.

“Dengan terbukanya kembali Pelabuhan Kuala Langsa ini sebagai jalur ekspor di Aceh, saya meminta semua pihak yang terlibat menggali potensi ekspor komoditas unggulan di daerahnya masing-masing,” kata Pj Gubernur seperti disampaikan Faisal. (ney)

Exit mobile version