Promosikan Keanekaragaman Hayati Perairan Obi lewat Turnamen

Promosikan Keanekaragaman Hayati Perairan Obi lewat Turnamen - harita 1 - www.indopos.co.id

Beberapa hasil tangkapan peserta turnamen memancing Obi Fishing Tournament 2023 yang digelar Harita Nickel di Perairan Kawasi, Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Sabtu-Minggu (18-19/3/2023). Foto: Harita Nickel

INDOPOS.CO.ID – Harita Nickel kembali menggelar Obi Fishing Tournament 2023 di Perairan Kawasi, Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan keanekaragaman hayati perairan Obi.

Ketua Panitia Obi Fishing Tournament 2023, Apolinavis F Mbata mengatakan, event tahunan ini sebagai sarana edukasi, sekaligus promosi keanekaragaman hayati perairan Obi yang berada di sekitar area operasional perusahaan.

“Dengan hasil tangkapan ikan yang lebih melimpah tahun ini, semoga bisa menambah semangat dan kecintaan kita semua untuk terus menjaga kelestarian laut Kawasi,” ujarnya, di sela acara puncak pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah yang berlangsung di tepi pantai Kawasi, Minggu (19/2/2023).

Harapannya, kegiatan yang diikuti 193 peserta ini dapat mempererat kebersamaan masyarakat di desa lingkar tambang dengan perusahaan yang selama ini telah terjalin harmonis. Turnamen ditutup dengan penyerahan trofi dan hadiah uang tunai dengan total Rp44 juta untuk enam juara.

Melimpahnya ikan di perairan Kawasi ini diakui Sidi Jouronga (58), warga Desa Kawasi yang menjadi peraih juara I Obi Fishing Tournament 2023. Sidi mengaku hingga hari ini masih menekuni profesinya sebagai nelayan.

“Kalau ada yang bilang di laut Kawasi tidak ada ikan, atau kalau pun ada ikannya tidak mau makan karena airnya kotor, itu bohong besar. Saya lahir di Kawasi, sehari-hari mencari ikan di sini sampai hari ini, jadi saya tahu persis,” jelasnya.

Peserta turnamen memancing Obi Fishing Tournament 2023 berfoto bersama usai acara pengumuman pemenang dan pemberian trophy penghargaan, Minggu (19/3/2023). Foto: Harita Nickel

Senada dengan Sidi, Hut Ibrahim (60) warga setempat yang juga berprofesi sebagai nelayan mengaku hingga saat ini masih melaut di perairan Kawasi. Ibrahim mencari ikan dengan peralatan tradisional berupa pancing.

“Tidak melaut kalau cuaca kurang bagus seperti gelombang tinggi. Kalau cuaca bagus, kami pasti melaut karena itu memang untuk kita kebutuhan sehari-hari dan sekolah anak,” kata pria peraih juara II turnamen ini.

Direktur Health, Safety and Enviromental PT. Trimegah Bangun Persada (TBP), Tonny H. Gultom mengatakan, upaya yang dilakukan di antaranya dengan pengaturan aktivitas di pelabuhan termasuk aturan bagi kapal untuk tidak membuang limbah di area perairan Obi, melepas air balast dari kapal di perairan yang jauh dari pelabuhan, serta menempatkan jangkar di area yang telah ditetapkan.

“Program ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan lingkungan dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan berjalan dengan kinerja yang terbaik,” kata Tonny.

Sementara itu, Direktur External Relations PT. TBP, Stevi Thomas mengatakan, perusahaan senantiasa mengedepankan praktik-praktik terbaik dalam menjalankan operasionalnya, meliputi berbagai aspek secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Dari turnamen yang kedua ini, kita telah melihat ikan dengan kualitas yang baik masih mudah didapatkan di perairan Kawasi. Bukan hanya untuk keperluan turnamen, tapi juga untuk konsumsi sehari-hari,” tuturnya. (srv)

Exit mobile version