Ini Kunci Pertumbuhan Berkelanjutan Indonesia di Tengah Ancaman Resesi

Ini Kunci Pertumbuhan Berkelanjutan Indonesia di Tengah Ancaman Resesi - dbs - www.indopos.co.id

Managing Director & Chief Economist DBS Group, Taimur Baig (kiri) dan Ekonom M Chatib Basri, dalam acara Asian Insight Forum 2023 di Jakarta, Rabu (15/3/2023). Foto: DBS Group

INDOPOS.CO.ID – Hampir dua pertiga dari ekonom yang disurvei oleh World Economy Forum 2023 memprediksi akan ada resesi pada tahun 2023 sehingga menimbulkan kekhawatiran berbagai negara di dunia.

Posisi Indonesia saat ini dapat dikatakan cukup baik. Indonesia memiliki posisi yang cukup strategis berkat dipercayakan menjadi ketua dan tuan rumah ASEAN Summit 2023 setelah sebelumnya menjadi tuan rumah G20. Selain itu, terlepas dari kenaikan inflasi, pola konsumsi masyarakat Indonesia diperkirakan naik menjelang lebaran.

Managing Director & Chief Economist DBS Group, Taimur Baig dalam Asian Insights Forum 2023 menyampaikan, Indonesia dapat bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini dapat dilihat dari keunggulan Indonesia yang tidak terlalu bergantung pada sistem ekonomi global.

“Dengan keanggotaan Indonesia dalam G20, sebuah komunitas internasional yang stabil secara demokrasi dan pengalihan kekuasaan, tentu ini menjadi keuntungan besar mengingat banyak negara yang belum bisa terhubung dengan jaringan global ini,” ujarnya, dalam acara Asian Insight Forum 2023 di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah akan menjaga resiliensi pertumbuhan ekonomi dengan sejumlah strategi. Indonesia telah menetapkan 16 priority economy deliverables yang terbagi dalam tiga strategic focus, yaitu recovery, rebuilding, digital economy dan sustainability.

“Selain itu, strategi utama Indonesia untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan perkuat daya saing ASEAN, untuk mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, di antaranya transformasi digital,” katanya.

Sementara itu di tempat yang sama, Menko Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pertumbuhan PDB Indonesia saat ini mencapai 5,3 persen dengan angka inflasi di sekitar 5 persen. Angka ini dapat dicapai karena Indonesia mengalami pemulihan daya beli konsumsi yang kuat, pertumbuhan investasi yang tinggi dan kinerja ekspor yang memuaskan.

“Kondisi fiskal Indonesia pun tergolong sehat dengan peningkatan pendapatan dan efisiensi belanja negara. Alhasil, kondisi makro ekonomi stabil, laju inflasi terkendali dan nilai tukar rupiah menguat,” sebutnya.

Terpisah, Head of Research DBS Group, Maynard Arif memperkirakan perilaku konsumsi Indonesia akan mengalami pertumbuhan pada kuartal kedua 2023 yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Berdasarkan survei yang kami lakukan, secara umum masyarakat mendapati inflasi menjadi tantangan dimana mereka merasakan kenaikan harga lebih dari 10 persen sehingga banyak masyarakat yang memilih untuk save more, spend less,” tuturnya. (rmn)

Exit mobile version